Orang Misterius Rusak Aset Dinas Pendidikan Orang Misterius Rusak Aset Dinas Pendidikan - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Orang Misterius Rusak Aset Dinas Pendidikan

27 November 2018 | 17:57 WIB Last Updated 2020-01-26T19:34:54Z
Ketua DPD KNPI Mitra, Ruland Sandag.

INDIMANADO.COM, SULUT - Kawanan yang diduga berada dibawah pengaruh minuman keras (Miras), merusak aset milik Dinas Pendidikan Mitra yang kini dijadikan Sekretariat DPD KNPI Mitra. Aksi brutal ini terjadi Senin (26/11/2018) dini hari sekira pukul 02.00.

Saksi mata mengungkapkan, dirinya sempat terbangun dari tidur subuh itu lantaran mendengar suara keributan. Penasaran dengan aksi gaduh di tengah jalan, pria berbadan tegap ini pun mengintip dari balik dinding kayu rumahnya, dan melihat enam orang pria berbuat keributan di depan Sekretariat DPD KNPI Mitra.

Tak lama kemudian terdengar pecahan kaca yang ternyata dialamatkan ke Sekretariat DPD KNPI Mitra. "Setelah melakukan keributan, mereka beranjak ke arah Plaza Ratahan dan menghadang satu unit kendaraan roda empat. Untung saja kendaraan yang dihadang bersama pengemudinya tidak diapaapakan," ungkap saksi yang menyesalkan kejadian subuh itu.

Saksi lainnya, Ronald Kaaawoan, mengungkap, dirinya mendapati pecahan-pecahan kaca yang bertaburan di lantai Sekretariat KNPI serta sisa-sisa arang akibat aksi pembakaran panji-panji KNPI di depan Sekretariat.

"Ada pecahan kaca, batu, dan sisa-sisa pembakaran sewaktu saya membuka sekretariat pada pagi hari," beber Ronald sembari mengatakan pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ratahan.

Kapolsek Ratahan Kompol Sammy Pandelaki membenarkan kejadian. Menurutnya kepolisian Polsek Ratahan telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan melakukan penyelidikan lebih lanjut. "Sementara kami selidiki," ucap Pandelaki.

Ketua DPD KNPI Mitra, Ruland Sandag pun meminta aparat kepolisian agar memproses aksi brutal yang dilakukan pelaku.

"Yang dirusak adalah fasilitas negara dan sudah sepantasnya pelaku menerima proses hukum. Jujur saya sangat menyesalkan kejadian ini. Menurut saya kejadian seperti itu telah memberikan tekanan secara psikologis kepada masyarakat sekitar. Ini masalah serius dan harus ditindaki," pungkas Sandag.

(*)
CLOSE ADS
CLOSE ADS
close