Momentum HMPI dan BMN "Desak" Pemulihan Daerah Aliran Sungai Momentum HMPI dan BMN "Desak" Pemulihan Daerah Aliran Sungai - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Momentum HMPI dan BMN "Desak" Pemulihan Daerah Aliran Sungai

17 December 2018 | 16:15 WIB Last Updated 2020-01-27T16:04:59Z

INDIMANADO.COM, SULUT - Momentum peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) tingkat Provinsi Sulut Tahun 2018, mendesak pemulihan Daerah Aliran Sungai (DAS). Hal ini ditandai dengan penyerahan bibit pohon yang dilakukan langsung Sekretaris Provinsi Sulut, Edwin Silamgen SE MS, di Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Gunung Tumpa, Senin (17/12).

Menurut Silangen, penanaman dan pemeliharaan pohon perlu dilakukan karena dengan demikian akan terbentuk ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS) yang sehat.

Dikatakannya, peringatan HMPI dan BMN kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena tahun ini HMPI dilebur, disatukan dengan pencanangan Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GN PDAS), sehingga mulai Tahun 2018 dan selanjutnya yang akan diperingati adalah Pemulihan DAS.

“Khusus sektor Kehutanan, saya berharap mampu menjaga daya dukung dan keseimbangan lingkungan agar pembangunan yang kita laksanakan bersama tidak menimbulkan dampak negatif atau bencana dimasa depan,” kata Silangen.

Pertumbuhan ekonomi selain menghasilkan berbagai kemajuan disisi lain mempengaruhi dinamika penggunaan lahan, termasuk perubahan bentang alam dengan potensi kerusakan yang ditimbulkan.

“Kerusakan DAS berdampak multi dimensi yang cakupannya luas dan berpengaruh terhadap ketahanan air, pangan, dan energi. Pendangkalan danau dan sungai yang berfungsi vital untuk pengairan, pengendalian banjir serta pembangkit listrik akan menganggu roda perekonomian dan menurunkan tingkat penghidupan masyarakat,” pungkasnya.

Ditambahkannya, memasuki penghujan saat ini Sulut diperhadapkan dengan bencana tanah longsor di Minahasa Selatan (Minsel), sehingga diharapkan tidak terjadi di wilayah lainnya.

“Kegiatan penanaman pohon sebagai salah satu strategi yang tidak berdiri sendiri dalam pemulihan DAS. Untuk itu saya minta Bupati, Walikota, seluruh stakeholder untuk waspada dan turut membantu mewujudkan early warning system dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya,” tandasnya.

Senada dengan itu, Plt Kepala Dinas Kehutanan Daerah Provinsi Sulut, Ir James L Hutagaol mengatakan, kondisi aliran sungai semakin menurun, maka kegiatan ini mengajak masyarakat untuk sadar akan pentingnya vegetasi pohon terutama aliran sungai.

“Agar supaya masyarakat tetap menjaga kestabilan dan kelestarian daerah sungai itu, sehingga pepohonan itu harus ada.Karena kita ketahui fungsi dari pohon dapat menyerap dan menyimpan air serta mencegah run off berlebihan,” kata James Hutagaol.

Dijelaskannya, Hari penanaman pohon ini selalu diperingati, bukan hanya ceremonial tetapi untuk menyadarkan setiap saat kepada masyarakat.

“Kesadaran masyarakat harus tetap ada. Apalagi Pemerintah memfasilitasi bibit-bibit pohon untuk ditanam. Maka itu dibutuhkan peran komponen masyarakat dan stakeholder untuk pemulihan DAS yang kondisinya menurun, begitu juga perlu peran media untuk mendorong instansi terkait,” ujar Hutagaol.

Turut Hadir dalam kegiatan Forkopimda, Para Kepala UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pejabat Eselon II Pemprov Sulut, Para Kepala UPTD Balai di lingkungan Pemprov Sulut.

(*)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close