INDIMANADO.COM,
RATAHAN - Menjelang pemilihan umum (Pemilu) sosialisasi dari Komisi Pemiliham
Umum (KPU) Minahasa Tenggara (Mitra) masih terbilang minim. Hal ini dikeluhkan
sejumlah warga. Mereka menganggap KPU kurang “action” turun langsung ke
lapangan.
"Memang ini sudah sering menjadi cerita
dikalangan masyarakat. Bahkan saya sendiri belum pernah temui adanya
sosialisasi dari pihak KPU untuk turun langsung di masyarakat," kata Salah
Tokoh Masyarakat Mitra, Jones Suoth, Kamis (4/4).
Selain itu,
menurut Jones sosialisasi dari KPU untuk digencarkan jelang pemilu yang tinggal
dua pekan sangat diperlukan. Menginngat pada pemilu ini masyarkat bakal
menghadapi lima surat surat suara sekaligus.
"Ini
penting dan harusnya lebih digencarkan, apalagi ini pemilu kali ini untuk
pertama kalinya menggunakan lima surat suara sekaligus. Jangan sampai pada saat
pencoblosan masyarakat kebingungan karena tidak tahu bagaimana menggunakan
surat suara," katanya.
Adapun dia menambakan
pentingnya sosialisasi di rumah-rumah Ibadah. Karena sejauh ini, di wilayahnya
belum pernah ada sosialisasi terkait cara pencoblosan dan menggunakan surat
suara.
"Misalnya dengan mengoptimalkan
pembentukan relawan dengan turun di tiap rumah Ibadah. Karena masyarakat yang
belum tersentuh sosialisasi," ujarnya.
Sementara
itu, Ketua Gerakan Masyarakat (Gema) Mitra, Vidy Ngantung sepakat jika menyebut
KPU tergolong minim sosialisasi. Karena menurutnya sejauh ini sosialisasi hanya
dilakukan dikalangan menengah ke atas. Sementara kalangan menengah kebawa belum
ada sosialisasi dari KPU.
"Bisa
dilihat dari sosialisasi langsung ke masyarakat yang sebetulnya jarang
terlihat. Karena selama ini kebanyakan sosialisasi hanya dilakukan sebatas
kegiatan-kegiatan seperti di hotel. Sementara untuk dor-to-dor terkesan tak
ada," katanya.
Untuk itu,
menurut Ngantung, dirinya sangat pesimis dengan target KPU dimana tingkat
partisipasi bisa mencapai 80 persen.
"Kalau saya nilai dengan gaya KPU seperti
ini, bisa saja tingkat partisipasi 65 persen saja. Sehingga ini sebatas
mengingatkan KPU supaya lebih gencar sosialisasi, apalagi sudah tinggal dua
pekan hari H," ungkapnya.
Sementara
itu, Ketua KPU Mitra Wolter Dotulong mengatakan pihaknya sudah berusaha
maksimal mungkin, dimana sudah terus gencar dalam lakukan sosialisa di tiap
tempat.
"Kadang kami sering buang malu dengan
melakukan sosialisasi di acara duka ataupun suka yang kami hadiri. Jadi kami
rasa kami sudah bekerja semaksimal mungkin," katanya.
Adapun untuk
sosialisasi di rumah ibadah pihaknya menyurat langsung. mulai dari masjid
hingga gereja.
"Kami sudah sering sosialisasikan di
rumah-rumah Ibadah. Mungkin cuma di mitra yang sosialisasi dengan menggunakan
contoh surat suara lengkap seluruh nama calon," terang Dotulong.
Selain itu,
pihaknya turut memaksimalkan peran relawan demokrasi yang sudah dibentuk dengan
turun di tiap basis yabg ditugaskan.
"Tiap hari mereka melapor via whatsaap
lengkap dengan foto dimana mereka turun. Jadi saya kira semua sudah
maksimal," pungkasnya.
(Bill)