Ngantung dan Suoth Nilai KPU Minim Sosialisasi Ngantung dan Suoth Nilai KPU Minim Sosialisasi - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Ngantung dan Suoth Nilai KPU Minim Sosialisasi

5 April 2019 | 10:55 WIB Last Updated 2019-04-07T14:56:12Z

INDIMANADO.COM, RATAHAN - Menjelang pemilihan umum (Pemilu) sosialisasi dari Komisi Pemiliham Umum (KPU) Minahasa Tenggara (Mitra) masih terbilang minim. Hal ini dikeluhkan sejumlah warga. Mereka menganggap KPU kurang “action” turun langsung ke lapangan.

"Memang ini sudah sering menjadi cerita dikalangan masyarakat. Bahkan saya sendiri belum pernah temui adanya sosialisasi dari pihak KPU untuk turun langsung di masyarakat," kata Salah Tokoh Masyarakat Mitra, Jones Suoth, Kamis (4/4).

Selain itu, menurut Jones sosialisasi dari KPU untuk digencarkan jelang pemilu yang tinggal dua pekan sangat diperlukan. Menginngat pada pemilu ini masyarkat bakal menghadapi lima surat surat suara sekaligus.

"Ini penting dan harusnya lebih digencarkan, apalagi ini pemilu kali ini untuk pertama kalinya menggunakan lima surat suara sekaligus. Jangan sampai pada saat pencoblosan masyarakat kebingungan karena tidak tahu bagaimana menggunakan surat suara," katanya.

Adapun dia menambakan pentingnya sosialisasi di rumah-rumah Ibadah. Karena sejauh ini, di wilayahnya belum pernah ada sosialisasi terkait cara pencoblosan dan menggunakan surat suara.

 "Misalnya dengan mengoptimalkan pembentukan relawan dengan turun di tiap rumah Ibadah. Karena masyarakat yang belum tersentuh sosialisasi," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Gerakan Masyarakat (Gema) Mitra, Vidy Ngantung sepakat jika menyebut KPU tergolong minim sosialisasi. Karena menurutnya sejauh ini sosialisasi hanya dilakukan dikalangan menengah ke atas. Sementara kalangan menengah kebawa belum ada sosialisasi dari KPU.

"Bisa dilihat dari sosialisasi langsung ke masyarakat yang sebetulnya jarang terlihat. Karena selama ini kebanyakan sosialisasi hanya dilakukan sebatas kegiatan-kegiatan seperti di hotel. Sementara untuk dor-to-dor terkesan tak ada," katanya.

Untuk itu, menurut Ngantung, dirinya sangat pesimis dengan target KPU dimana tingkat partisipasi bisa mencapai 80 persen.
 "Kalau saya nilai dengan gaya KPU seperti ini, bisa saja tingkat partisipasi 65 persen saja. Sehingga ini sebatas mengingatkan KPU supaya lebih gencar sosialisasi, apalagi sudah tinggal dua pekan hari H," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua KPU Mitra Wolter Dotulong mengatakan pihaknya sudah berusaha maksimal mungkin, dimana sudah terus gencar dalam lakukan sosialisa di tiap tempat.

 "Kadang kami sering buang malu dengan melakukan sosialisasi di acara duka ataupun suka yang kami hadiri. Jadi kami rasa kami sudah bekerja semaksimal mungkin," katanya.

Adapun untuk sosialisasi di rumah ibadah pihaknya menyurat langsung. mulai dari masjid hingga gereja.

 "Kami sudah sering sosialisasikan di rumah-rumah Ibadah. Mungkin cuma di mitra yang sosialisasi dengan menggunakan contoh surat suara lengkap seluruh nama calon," terang Dotulong.

Selain itu, pihaknya turut memaksimalkan peran relawan demokrasi yang sudah dibentuk dengan turun di tiap basis yabg ditugaskan.

 "Tiap hari mereka melapor via whatsaap lengkap dengan foto dimana mereka turun. Jadi saya kira semua sudah maksimal," pungkasnya.

(Bill)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close