Gubernur Sulut Olly Dondokambey saat mendampingi Presiden RI Joko Widodo meninjau jalan Tol Manado-Bitung. |
INDIMANADO.COM,
SULUT – Sembilan program yang disebut Nawacita yang digagas pemerintahan
Presiden Joko Widodo menunjukan prioritas jalan perubahan Indonesia yang berdaulat
secara politik, serta mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam
kebudayaan.
Program
prioritas ini juga terbukti berhasil direalisasikan Gubernur Olly Dondokambey
SE dan Wakil Gubernur Drs Steven OE kandouw (OD-SK) di Sulawesi Utara (Sulut).
Berbagai
kebijakan yang tersusun dalam Program Nawacita untuk ekonomi, pembangunan
infrastruktur di Sulut telah memantik semangat dan motivasi pemerintah provinsi
Sulawesi Utara.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey saat meninjau proses pekerjaan jalan Tol Manado-Bitung didampingi Ketua DPRD Sulut, Andrei Angouw dan Sekprov Edwin Silangen. |
Sebagai
perwakilan pemerintah pusat di daerah OD-SK pun konsisten menjabarkan program
Nawacita Jokowi. Seperti diresmikannya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung dan
Peresmian Rumah Susun (Rusun) di Tondano dan Manado, Senin (01/04/2019) menjadi
bukti keberhasilan program Jokowi dalam menunjang pembangunan di Sulut.
Sementara,
berbagai pembangunan strategis lainya yang terus dipacu pemerintahan OD-SK
diantaranya, percepatan pembangunan infrastruktur Jalan Tol Manado-Bitung untuk
menunjang KEK Bitung, Pembangunan Manado Outer Ringroad terdiri dari
penyelesaian Rigroad 1 dan pembangunan Ringroad 3, Pembangunan Bypass Bandara
Sam Ratulange ke Likupang guna menunjang kawasan ekonomi khusus (KEK)
Pariwisata Likupang, Pembangunan TPA regional di Iloilo Wori, Pembangunan Waduk
Kuwil, hingga yang terakhir ujicoba Palapa Ring Paket Tengah di Sangihe.
Presiden RI Joko Widodo didampingi Gubernur Sulut Olly Dondokambey saat meresmikan KEK Bitung. |
Jokowi dalam
kunjungan ke 4 (empat) kalinya di Sulut menerangkan bahwa dengan diresmikannya
KEK akan diikuti dengan percepatan pembangunan infrastruktur Jalan Tol
Manado-Bitung dan Pelabuhan Hub Internasional Bitung
Pembangunan
Jalan Tol Manado – Bitung yang saat ini hampir rampung, bahkan sudah dilakukan
ujicoba secara fungsional, telah ditinjau langsung oleh Presiden Jokowi bersama
ibu negara , Senin (01/04/2019) dipastikan bakal diremikan pada bulan Oktober
2019 mendatang.
Pembangunan
Jalan Manado Outer RingRoad 3 (MORR 3) yang menghubungkan Winangun hingga
Malalayang, yang bertujuan untuk mengurai kemacetan jalan utama yang melintas
di ruas Malalayang.
Kendaraan
yang akan menuju ke arah utara Kota Manado, Bandara Sam Ratulangi, Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, Pelabuhan Bitung, bahkan Kawasan Ekonomi Khusus
Pariwisata Likupang, tidak perlu lagi melintasi Malalalayang dan ruas Boulevard
karena bisa langsung mengakses MORR 3 yang akan terkoneksi dengan MORR 2 dan
MORR 1.
Untuk
pembangunan infrastruktur MOR 3, telah digelontorkan anggaran sebesar Rp 150
miliar pada 2018.
Pembangunan
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Jalan Akses Bandara Sam Ratulangi
sampai Likupang (Minahasa Utara) yang merupakan terobosan OD-SK dalam
menyediakan sarana infrastruktur jalan menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Pariwisata.
Pihak
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai
Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XV SulutGo, menerima usulan rencana
pembangunan jalan IV Segmen menuju kawasan wisata Likupang yang merupakan
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Gubernur Sulut Olly Dondokambey usai menjamu Presiden RI Joko Widodo di Wisma Negara, Bumi Beringin, Manado, Sulawesi Utara. |
Pembangunan
jalan sepanjang 31,5 km tersebut merupakan pengajuan usulan dari Pemerintah
Provinsi Sulut yang membutuhkan dana Rp 945 miliar, terdiri dari segmen I
Bandara Samratulangi Manado -Talawaan (4,6 km), segmen II Talawaan-Tatelu (2,75
km), segmen III Tatelu-Wasian (4,1 km), segmen IV Wasian-Marionsou (20,1 km). Selain
itu juga pembangunan 10 unit jembatan.
Pembangunan
TPA Regional Ilo – Ilo Wori (Minahasa Utara) telah direncanakan didahului
dengan pembuatan feasibility study (FS), karena dari FS ini baru tercantum
skema pembiayaan, investasi dan masa pembangunannya.
Rencananya,
pembangunan TPA regional ini menggunakan lahan seluas 50 hektare dan terbagi ke
dalam dua tahapan. Tahap pertama akan dibangun di kawasan eks HGU Ilo-Ilo Wori
seluas 20 hektare, dan dilanjutkan dengan tahap kedua yang akan dibangun di lahan
eks HGU yang sama seluas 30 hektare.
Pembangunan TPA Regional Ilo – Ilo Wori, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. |
Nantinya,
pengolahan sampah di TPA regional ini akan menggunakan metode termal yang akan
menghasilkan tenaga listrik dan meninggalkan residu yang relatif sedikit. Untuk
membangun TPA yang nilainya ditaksir Rp181 miliar ini, Pemda mengkaji
kemungkinan pelibatan investor swasta melalui skema Kerjasama Pemerintah dan
Badan Usaha (KPBU).
Pembangunan
Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara terus
dikebut oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pada 6
Maret 2018, telah berhasil dilakukan breakthrough tunnel 2 yang merupakan
pekerjaan Bendungan Kuwil Kawangkoan Paket 1.
“Pembangunannya
dikerjakan siang dan malam untuk mengejar ketertinggalan akibat kendala
pembebasan lahan agar penyelesaiannya bisa kembali sesuai rencana,” kata
Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Bendungan
Kuwil Kawangkoan ini merupakan bagian program pembangunan 49 bendungan baru
Kementerian PUPR dalam periode 2015-2019.
Program ini
sejalan dengan Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla untuk
mewujudkan kedaulatan pangan dan ketahanan air nasional.
Presiden RI Joko Widodo didampingi Gubernur Sulut Olly Dondokambey saat meninjau pembangunan Waduk Kuwil. |
Semula
bendungan ini ditargetkan rampung pada Oktober 2020, namun ditargetkan bisa
rampung lebih cepat yakni tahun 2019. Hal ini dikarenakan proses pembebasan
lahan lebih cepat berkat sinergi kerja sama Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara
dengan Pemerintahan Kabupaten Minahasa Utara.
Pembangunan
Ring Palapa Paket Tengah yang menjadi Tol Informasi dalam bentuk Kabel Optik
yang dikenal dengan Palapa Ring. Serat optik yang menghubungkan seluruh wilayah
Indonesia merupakan infrastruktur tulang punggung jaringan telekomunikasi
broadband (pita lebar), Palapa Ring terdiri dari tiga paket, yaitu Palapa Ring
Paket Barat, Palapa Ring Paket Tengah, dan Palapa Ring Paket Timur.
Palapa Ring
Paket Barat sudah rampung 100% pada bulan Maret 2018 dan Palapa Ring Paket
Timur, hingga bulan ini telah selesai 88,14%. Sedangkan Palapa Ring Paket
Tengah telah selesai 100 % dan telah diujicoba disaksikan Menkominfo
Rudiantara, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Olly Dondokambey SE di
Tahuna, ibukota Kabupaten Kepulauan Sangihe, Jumat (18/01/2019).
Palapa Ring
Tengah yang dibangun melintasi Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Utara,
Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara itu terdiri atas kabel
darat sepanjang 1.326,22 km kabel darat dan 1,787,06 km kabel laut.
Proyek yang
bernilai Rp 1,38 triliun itu beroperasi memungkinkan akses kecepatan internet
4G sampai dengan 30 Mbps. Titik lokasi yang dilalui Palapa Ring Tengah,
merupakan jalur bebas gempa. Paket tersebut dikerjakan PT LEN Telekomunikasi
Indonesia yang memulai kontrak pada tanggal 4 Maret 2016.
Gubernur
Sulut Olly Dondokambey SE dan Wagub Drs Steven OE Kandouw (ODSK) terus
memainkan berbagai kesempatan dan peluang yang diberikan Pemerintah Pusat ini
demi memajukan pembangunan sekaligus berupaya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat menuju Sulut semakin hebat diberbagai bidang.
(Advetorial)