Misi James Sumendap Satukan Ukit Diapresiasi Warga GMIM Misi James Sumendap Satukan Ukit Diapresiasi Warga GMIM - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Misi James Sumendap Satukan Ukit Diapresiasi Warga GMIM

12 June 2019 | 23:32 WIB Last Updated 2020-01-26T21:01:04Z


INDIMANADO.COM, RATAHAN - Warga Gereja Masehi Injili Minahasa (GMIM) bakal mendapat hadiah special. Hadiah spesial itu datangnya dari dua Yayasa GMIM yakni Yayasan ASR Wenas yang dipimpin Prof Dr Mezak Ratag dan Yayasa YPTK pimpinan Pdt Dr Richard Siwu. Difasilitasi Bupati James Sumendap, dua tokoh bertekat kembali menyatukan Universitas Kriten Tomohon (UKIT) setelah 13 tahun berseteru.

"Saya mendapat mandat merealisasi penyatuan Universitas Kristen Indonesia Tomohon, oleh dewan penasehat GMIM Olly Dondokambey dan Ketua BPMS GMIM Pdt Hein Arina. Kehadiran kedua pimpinan dibawah naungan GMIM yakni Rektor UKIT Yayasan GMIM AZR Wenas Prof DR Mezak Ratag dan Rektor UKIT Yayasan YPTK Pdt DR Richard Siwu, diharap akan menyelesaikan permasalahan managemen yang sudah berlangsung selama 13 tahun ini. Saudara menjadi saksi sejarah. Hari ini ada kuasa Roh Kudus kita akan putuskan UKIT menjadi satu," kata Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap dihadapan ribuan warga GMIM saat menghadiri hari ulang tahun Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen ke-188 di Lapangan Tombatu.

Merasa terpanggil menyatukan UKIT, Bupati JS sapaan akrab alumni UKIT ini juga mengaku prihatin dengan status pendidikan anak-anak UKIT.

"13 tahun UKIT bermasalah, ada banyak status pendidikan adik-adik dan bahkan pendeta dalam persoalan kejelasan. Maka demi kewibawaan dan kejayaan Gereja Masehi Injili di Minahasa, UKIT harus bersatu agar semua permasalahan diselesaikan. Kalau ada orang-orang farisi yang coba menghalangi akan niat baik ini, mereka akan berhadapan dengan James Sumendap," tegasnya, yang dibalas sorak para peserta.

Baca juga: Difasilitasi Sumendap, Prof Ratag dan Pdt Siwu Ingin Wujudkan UKIT Bersatu

" Jadi Hari Ulang Tahun GMIM nanti Permasalahan UKIT ini sudah rampung dan sudah menjadi satu," pungkas Sumendap.

Terpisah Prof Dr Mezak Ratag dan Pdt Dr Richard Siwu mengatakan kedua belah pihak sudah sepakat penyatuan UKIT.

" Ada Keinginan untuk satu, dan itu sudah berlangsung beberapa bulan dan kita sementara satukan pangkalan datanya. Nantinya ketika itu disatukan maka tidak ada YPTK maupun AZR Wenas.”

“Tidak ada mahasiswa yang dikorbankan maupun Donsen yang dikorbankan, kembali ke Visi Misi Pendidikannya GMIM. Dan kita sudah minta ijin kementerian untuk penyatuan datanya. Harapannya kedepan kita akan jalan bersama-sama" kata Prof Ratag.

Menurut Ratag, yang menjadi keterlambatan adalah penyatuan pangkalan data dikarenakan sempat terpisah selama 13 tahun.

" Ijin dari kementerian sudah ada, bahkanpun dari pihak kementerian memerintahkan untuk segera menindak lanjuti, namun perlu waktu karena menyatukan data sebanyak 1700 yang sudah 13 tahun. Diperkirakan ada 24 Semester yang kita verifikasi dan ini memerlukan waktu yang cukup lama, namun kita optimis akan rampung. Sebenarnya penyatuan UKIT sudah mulai, namun yang pertama kita satukan adalah Dosen dan mahasiswanya dan baru saat ini kita ke masalah penyatuan UKITnya," terang Ratag yang diiyakan Prof Siwu.

Mantan Dosen UKIT, Maria Assa mengaku senang dengan kabar baik ini. " UKIT hanya satu dan GMIM hanya satu, sudah cukup lama rasa sakit ini kita rasakan. Jadi saya senang ada kegerakan hati dan terobosan dari Alumni angkatan ke V UKIT yakni pak James Sumendap untuk penyatuan AZR Wenas dan YPTK," ungkapnya.

(Bill)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close