Pemuda dan Lintas Ormas di Manado Deklarasikan Tolak Radikalisme dan Terorisme Pemuda dan Lintas Ormas di Manado Deklarasikan Tolak Radikalisme dan Terorisme - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pemuda dan Lintas Ormas di Manado Deklarasikan Tolak Radikalisme dan Terorisme

17 October 2019 | 07:02 WIB Last Updated 2019-10-16T23:02:28Z

INDIMANADO.COM, MANADO - Pemuda serta Lintas Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Adat di Manado, Sulawesi Utara (Sulut) mendeklarasikan menolak radikalisme dan terorisme. Deklarasi disampaikan pada pertemuan di Rumah Kopi K8 Sario, Rabu (16/10/2019) malam.

Pada pertemuan itu, juga disepakati untuk mendukung pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI yang akan dihelat pada 20 Oktober 2019.

Kapolresta Manado, Kombes Pol Benny Bawensel sebagai penggagas pertemuan tersebut mengatakan sangat berterima kasih kepada ormas dan pemuda yang menyatakan dukungan untuk menjaga stabilitas kamtibmas di Sulut, khususnya di Manado, jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI.

“Mereka ternyata mampu untuk berkomitmen untuk menolak bentuk-bentuk aksi unjuk rasa yang anarkis serta radikalisme dan terorisme. Ini tentu merupakan dukungan yang luar biasa bagi Polri dalam menjaga stabilitas kamtibmas di Sulut,” terang Bawensel.

Pimpinan-pimpinan ormas dan organisasi pemuda, lanjut Kapolresta Manado, nantinya yang akan menjadi perpanjangan tangan untuk menyampaikan hasil deklarasi pada pertemuan ini kepada masyarakat. “Kami tahu kalau pimpinan ormas membawahi hampir semua masyarakat Sulut. Untuk itu kami berharap stabilitas akan tetap terjaga hingga pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI selesai dilaksanakan,” jelas Bawensel.

Perwakilan ormas, Pendeta Hanny Pantouw sangat mengapresiasi pertemuan yang digagas Kapolresta Manado, karena pertemuan seperti itu akan selalu berdampak positif. Karena menurutnya, Indonesia sebagai negara besar sangat berpotensi dimasuki oknum atau kelompok-kelompok radikal serta terorisme.

“Siapapun bisa terdoktrin dengan pemahaman radikalisme dan terorisme, apalagi kita ada iven nasional pelantikan Presiden dan Wakil Presiden. Jadi di daerah harus kondusif karena jika tidak, akan menimbulkan kesan Indonesia itu tidak aman,” ungkapnya.

Ketua Umum Laskar Manguni Indonesia (LMI) inipun ikut mengapresiasi Kapolresta Manado yang mampu membaca potensi adanya setingan peta konflik yang coba dimunculkan melalui media sosial. Dengan mengumpulkan seluruh ormas serta organisasi pemuda, adat dan agama, untuk mencegah keadaan tersebut.

“Saya bahkan mengusulkan agar kegiatan ini rutin dilaksanakan sebulan dua kali atau sekali agar terjadi sinergi dan komunikasi untuk menghindari timbulnya kesan kegiatan ini dilaksanakan setelah adanya konflik,” terang Pendeta Hanny.

Lanjutnya, dampak dari pertemuan ini adalah untuk menyatukan persepsi yang sama tentang menyangkut keamanan, Pancasila dan NKRI sebagai kepentingan bersama. “Kita punya tanggungjawab yang sama untuk negara ini, ini panggilan ibu pertiwi untuk keutuhan negara tercinta ini,” pungkas Pendeta Hanny Pantouw.

(Asrar)
CLOSE ADS
CLOSE ADS
close