 |
| Rapat Finalisasi Penyusunan Rancangan Perda Provinsi Sulut tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Ist |
Dalam sambutannya, Sekprov Sulut, Steve Kepel, menyatakan bahwa pajak daerah, retribusi daerah, dan pendapatan lainnya merupakan bagian dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sulut yang merupakan tulang punggung pembangunan daerah. Ia mengakui bahwa pembangunan hanya dapat berjalan jika terdapat belanja, dan belanja hanya dapat terjadi jika ada pendapatan yang cukup.
"Pendapatan daerah, seperti pajak kendaraan bermotor, retribusi daerah, dan lain-lain, menjadi tulang punggung Sulut," ujar Steve Kepel.
Sekprov Sulut menekankan pentingnya memanfaatkan fasilitas yang sudah dibangun, terutama dalam sektor layanan kesehatan. Ia menjelaskan bahwa layanan kesehatan merupakan salah satu penghasilan terbesar kedua bagi provinsi. Dengan memaksimalkan pelayanan dan pengelolaan fasilitas yang ada, Sulut dapat meningkatkan pendapatan dari sektor ini.
"Provinsi Sulut telah membangun lima rumah sakit. Namun, jika tidak bergerak maju dalam segi pelayanan, maka potensi penghasilan tidak akan tercapai. Saya minta ini diendrose (didukung-red)," ujar Kepel.
Oleh karena itu, Ia meminta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk mendukung upaya ini.
Selain itu, Sekprov Sulut juga menyoroti peran penting dalam pengelolaan aset daerah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Ia menyatakan bahwa pengelolaan yang baik akan membantu meningkatkan kemampuan belanja daerah.
"Marilah kita fokus agar apa yang menjadi beban kerja dan amanat pimpinan bisa kita laksanakan dengan baik," ajak Kepel.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Bapenda Sulut, June Silangen, menyampaikan komitmen pihaknya dalam mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah. Ia berharap agar proses finalisasi Rancangan Perda Provinsi Sulut tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dapat segera diselesaikan.
Menurutnya, dengan selesainya proses finalisasi ini, diharapkan pemungutan pajak dan retribusi daerah punya dasar. (Ajl)
