Ungguli Bali dan Jogja, Steven Kandouw Beri "Resep" 4A Pacu Pariwisata Sulut Ungguli Bali dan Jogja, Steven Kandouw Beri "Resep" 4A Pacu Pariwisata Sulut - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Ungguli Bali dan Jogja, Steven Kandouw Beri "Resep" 4A Pacu Pariwisata Sulut

20 July 2018 | 02:21 WIB Last Updated 2020-01-27T16:05:31Z
Wakil Gubernur Sulut, Drs Steven OE Kandouw (Tengah) saat memukul tetengkoren tandanya secara resmi dibuka Festival Pesona Bunaken, dan didampingi Direktur Utama PT Aira Mitra Media, Drs Nurhadi (Kiri) bersama Kadis Pariwisata Sulut, Daniel Mewengkang (kanan)/Indi Manado

INDIMANADO.COM, SULUT - Pertumbuhan pariwisata Sulawesi Utara (Sulut) meningkat signifikan dibanding Bali dan Jogjakarta. Meski demikian, Wakil Gubernur Drs Steven OE Kandouw merasa masih banyak yang harus dibenahi.

Lewat Pembukaan Festival Pesona Bunaken Tahun 2018, yang dilaksanakan di Manado Town Square (Mantos), Kamis (19/7) sore, Wagub Kandouw mengingatkan empat jargon yang menjadi faktor penunjang pariwisata, yang disingkatnya 4A, yakni; Aksestability, Attraction, Amenities dan Atmosfear.

Dari resep 4A ini, Wagub Steven Kandouw mengingatkan lagi kelebian dan kekurangan Pariwisata Sulut, Prestasi dan Pekerjaan Rumah yang masih menjadi perhatian instansi terkait, stake holder, swasta, pemerintah kabupaten/kota.

“Aksestability (aksestabilitas) kita unggul dibanding daerah lain. Kita perlu apresiasi kerja pak Gubernur Olly Dondokambey karena hampir dua tahun ini pertumbuhan pariwisata kita dirilis oleh Kementerian Pariwisata, Bali pertumbuhan pariwisatanya 12 persen, Jogjakarta 8 persen, dan Sulut pertumbuhannya 66 persen. Itu karena akses,” kata Wagub Steven Kandouw.

Yang kedua attraction (daya tarik). Menurutnya attraction dibanding daerah lain, Sulawesi Utara masih seperti sebelumnya, belum ada penambahan.

“Yang kita ciptakan masih belum ada. Sampai saat ini belum punya atraksi yang berkelanjutan. Memang kita masih banyak celah untuk pariwisata, namun mudah-mudahan ini bisa menjadi bahan evaluasi untuk pertumbuhan pariwisata kita. Dan pada hari ini, khusus festival bunaken termasuk salah aatu attraction,” ujar Steven Kandouw.

Lanjutnya, untuk tahun ini Sulut mempunyai 14 attraction, baik itu diselenggarkaan Pemprov Sulut, maupun Kabupaten/Kota. Namun 14 attraction menurut Wagub belum cukup untuk memacu pariwisata Sulut.

"Di spanyol saja satu tahun ada 670 attraction. Bahkan 1 hari ada tiga kali. Kalau perlu tiap minggu itu ada attraction di Sulut,” imbau Steven Kandouw.

Sedangkan untuk Amenities (Fasilitas), Wagub mengatakan ada banyak keluhan soal hal ini, terutama untuk harga. Menurutnya harga fasilitas seperti hotel yang ada di Sulut sudah naik, disebapkan, antara ketersedian hotel dengan kedatangan turis, baik International maupun turis domestik sudah tidak sesuai.

“Karena kedatangan turis International naik 1.000 persen ini, ternyata domestik juga. Dari 1,6 juta jadi 2,4 juta untuk tahun kemarin (2017). Makanya jangan heran kalau cari tiket mahalnya minta ampun,” terangnya.

Selain tiga jargon ini, Wagub Kandouw menambakan bahwa pertumbuhan pariwisata akan meningkat jika ditunjang faktor juga oleh atmosfear (suasana).

Karena menurutnya, jika atmosfer disuatu daerah itu meyakinkan, mendukung, akan membuat rasa aman bagi turis yang datang.

“Yang bisa meningkatkan pertumbuhan pariwisata itu selain, Aksestability, Attraction dan Amenities, faktor Atmosfear juga penting dalam pertumbuhan pariwisata. Kalau masyarakatnya saja susah senyum, mental rampok, siapa yang mau datang di daerah?" tandasnya.

Untuk itu dia meminta kepada Pemerintah yang ada di Kabupaten/Kota serta Stakeholder agar menjaga atmosfear. Karena dua tahun belakangan sumbangan PAD Pariwista dari 4 persen jadi belasan persen.

“Mudah mudahan kedepan naik sampai 20 persen untuk PAD Pariwisata. Dan untuk bisa meningkatkan PAD, tentu kita harus menjaga atmosfear dan tiga jargon tersebut,” pesan mantan Ketua DPRD Sulut ini.

(alfa jobel)

Ads Ads
CLOSE ADS
CLOSE ADS
close