Harga Kopra Anjlok, Produk Olahan Turunan Kelapa Dinilai Solusi Harga Kopra Anjlok, Produk Olahan Turunan Kelapa Dinilai Solusi - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Harga Kopra Anjlok, Produk Olahan Turunan Kelapa Dinilai Solusi

14 February 2020 | 16:48 WIB Last Updated 2020-02-14T08:48:17Z
Buah Kelapa. Foto Istimewa.


INDIMANADO.COM, AMURANG - Petani Kelapa di Sulawesi Utara kembali diperhadapkan dengan harga kopra. Belakangan harga komoditi ini terus mengalami penurunan harga. Menyikapi permasalahan tersebut, salah satu pelaku usaha asal Manado, Yosua Tongku, menyarankan para petani kopra untuk memanfaatkan produk olahan turunan kelapa. Menurutnya, produk olahan turunan kelapa bernilai ekonomi tinggi.

“Artinya, bagaimana petani tidak hanya bergantung pada produk kopra. Namun juga memanfaatkan peluang hasil turunan kelapa menjadi bahan baku kuliner dan sejenisnya,” kata Tongku pegiat usaha di bidang Pariwisata ini.

Dalam mengembangkan hasil turunan kelapa ini, Tongku menyarankan pemerintah juga memberi peran dengan menggandeng para pelaku usaha kuliner, jasa catering, perhotelan, restourant untuk menjual menu makanan yang menghunakan bahan baku kelapa.

“Contoh menu ss kelapa muda, klappertart, menu makanan yang gunakan santan kelapa cukur, menjual nasi jaha, menjual kue-kue yang menggunakan santan kelapa, serta makanan lainnya berbahan baku kelapa. Saya kira hal ini akan berpengaruh meningkatnya harga kelapa,” ujarnya. 

Sosok yang pernah mengelolah jasa Restaurant dan Hotel di beberapa Kota besar di Indonesia ini juga menambakan, upaya lainnya yang perlu dilakukan pemerintah dalam mencari solusi turunnya harga Kopra, yakni mengundang pertemuan semua stake holder yang bergerak di kuliner, pariwisata dan perdagangan. Hal ini dimaksud untuk sosialisasi penggunaan bahan baku kelapa, dan ditindaklanjuti dengan MoU. Apalagi banyak perusahaan pariwisata dan kuliner di Sulawesi Utara.

“Disamping itu juga peran pemerintah memfasilitasi pelatihan bagi para pelaku usaha kecil menengah (UKM) cara mengolah hasil turunan kelapa yang bernilai ekeonomis tinggi,” sarannya.

Nah untuk jangka panjang Tongku menyarankan, gubernur/bupati/walikota se Sulut mengandeng atau mendatangkan investor pembuat santan instan dan pabrik minyak kelapa modern dengan bahan baku kelapa dalam, bukan sawit.

“Solusi ini langkah tepat, asal diseriusi pemerintah. Namun juga yang terpenting bagaimana peran masyarakat Sulut, secara masif menggunakan makanan berbahan baku kelapa dan minyak goreng kelapa dalam, bukan sawit,” tukas General Manager Mucelo Family Karaoke Manado dan sebagai Wakil Ketua Asosiasi Hiburan Malam dan Rekreasi (ASHIRI) Kota Manado ini.

(lou/ajl)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close