Felly Runtuwene: Rapid Test Covid-19 Membutuhkan Strategi Khusus Felly Runtuwene: Rapid Test Covid-19 Membutuhkan Strategi Khusus - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Felly Runtuwene: Rapid Test Covid-19 Membutuhkan Strategi Khusus

21 March 2020 | 20:36 WIB Last Updated 2020-03-21T12:44:00Z
Felly Estelita Runtuwene. Foto Partai NasDem

INDIMANADO.COM - Ketua Komisi IX DPR RI, Felly Runtuwene mengatakan Rapid test virus corona (COVID-19) membutuhkan strategi khusus karena demografi Indonesia dan Korea jauh berbeda.

Dari jumlah penduduk, penduduk Indonesia 5 kali lipat dari penduduk Korea Selatan yang hanya 51 juta. Dari angka tersebut sudah dipastikan kompleksitas jauh lebih besar.

“Demografi dan geografi juga berpengaruh pada pelaksanaan Rapid Test massal virus corona ini. Pulau Jawa khususnya menjadi daerah dengan positif corona terbanyak, dan penduduknya yang mencapai 141 juta orang, menyisirnya harus ada strategi khusus, juga protokol yang jelas,” kata perempuan bernama lengkap Felly Estelita Runtuwene sebagaimana rilis yang diterima indimanado.com, Sabtu (21/3/2020).

Menurutnya instruksi Presiden Joko Widodo untuk menggunakan strategi Rapid Test Covid-19 secara massal, terukur, dan menyeluruh seperti yang dilakukan Korea, akan menjawab keresahan nasyarakat.

Protokol berupa Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) sangat ditunggu masyarakat dan para pelaksana teknis di daerah. Hal itu akan menjadi acuan bersama bagaimana para pelaksana mempunyai standar yang jelas mengenai penanganan wabah hingga proses isolasi di rumah sakit rujukan.

Selain itu, mitigasi Orang Dengan Pengawasan (ODP) dengan Pasien dengan Pengawasan (PDP) segera dipercanggih lagi. Ia membayangkan kerumitan di lapangan akan terjadi tatkala perpindahan orang secara massif tidak bisa ditelusuri dengan tuntas. Alhasil, terjadi kantung-kantung ODP dan PDP bahkan pasien positif baru di wilayah yang sebelumnya bersih.

“Ini yang kita tidak inginkan, penyebarannya yang tidak terlacak oleh sistem yang canggih.”

Sebelumnya Presiden Joko Widodo memberikan arahan untuk melakukan Rapid Test massal terhadap semua orang yang mempunyai potensi paling besar tertular seperti orang yang pernah berinteraksi dengan pasien positif corona. Selain itu, Joko Widodo menganjurkan untuk mengurangi kegiatan di luar rumah, menyiapkan fasilitas rumah sakit dan fasilitas lain untuk isolasi, menghentikan ekspor alat kesehatan, perlindungan maksimal terhadap tenaga kesehatan, serta memastikan stok pangan aman.

“Protokol itu outputnya adalah keberhasilan kebijakan Rapid Test Corona secara massal. Dengan kata lain menjadi ujung tombak. Juga pelaksana harus disiplin dalam pelaksanaannya. Kelonggaran-kelonggaran dalam situasi saat ini harus diperkecil guna keberhasilaan penanganan corona," pungkas Runtuwene.

(**/alfa jobel)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close