Wagub Steven Kandouw Dorong Optimalisasi Jalur Perdagangan dengan Jepang Wagub Steven Kandouw Dorong Optimalisasi Jalur Perdagangan dengan Jepang - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Wagub Steven Kandouw Dorong Optimalisasi Jalur Perdagangan dengan Jepang

10 July 2023 | 23:16 WIB Last Updated 2023-07-17T06:55:40Z
Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Drs Steven OE Kandouw saat mengadakan pertemuan dengan Wakil Duta Besar RI untuk Jepang, John Tjahjanto Boestami. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat baik dari tim Provinsi Sulut dan kedutaan besar. 

Indimanado.com - Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Steven Kandouw, mengadakan pertemuan dengan Wakil Duta Besar RI untuk Jepang, John Tjahjanto Boestami, untuk membahas pentingnya optimalisasi jalur perdagangan langsung antara Sulut dan Jepang. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat kedutaan besar.

Wagub Kandouw mengungkapkan kekhawatiran terhadap hambatan ekspor barang ke Jepang yang disebabkan oleh aturan yang tidak sejalan dengan kebijakan daerah, mengakibatkan penundaan pengiriman yang memakan waktu lebih lama.

“Terkait ekspor impor, ternyata banyak regulasi yang tidak sejalan dengan kebijakan daerah. Di mana Pak Presiden terus mendorong ekspor atau subtitusi ekspor. Tetapi di lapangan banyak aturan yang ditetapkan Kementerian Perdagangan, hanya untuk tiga kota, yakni Surabaya, Jakarta dan Medan,” kata Kandouw.


Kandouw mencontohkan, seorang petani walet yang harus mengirimkan produk ke Jakarta. Padahal sudah ada direct flight dan banyak lagi regulasi yang ternyata menghalangi peningkatan ekspor-impor, di mana secara de facto untuk ke Jepang dari Sulawesi Utara paling dekat.

“Tetapi barang-barang kita harus dikirim ke Makasar, ke Jakarta terlebih dulu. Begitu juga untuk impor harus via Surabaya dulu baru ke Indonesia Timur. Itu yang menjadi temuan kita di lapangan, sangat diharapkan ini menjadi masukan,” lanjut Kandouw.

Penyampaian Kandouw, bukan tanpa alasan. Sebab, Sulut memang terkenal akan hasil komoditas pertanian dan perikanan yang produksinya sudah merambah sejumlah negara di dunia.

“Jika didukung regulasi, tentunya arus ekspor impor dari Sulut ke Jepang dan sebaliknya, akan emakin meningkat,” pungkasnya.


Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tanggal 3 Juli 2023 mengungkapkan bahwa nilai ekspor nonmigas Sulawesi Utara pada bulan Mei 2023 mencapai US$ 58,27 juta, sementara nilai impornya sebesar US$ 23,01 juta. Komoditas ekspor nonmigas terbesar pada bulan Mei 2023 masih didominasi oleh lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15), dengan nilai ekspor sebesar US$ 31,54 juta atau 54,13 persen dari total ekspor. Sedangkan komoditas impor terbesar adalah bahan bakar mineral (HS 27), dengan nilai impor sebesar US$ 12,80 juta atau 55,63 persen dari total impor.

Dengan demikian, Neraca Perdagangan Sulawesi Utara pada bulan Mei 2023 mencatatkan surplus sebesar US$ 35,26 juta. Hal ini menunjukkan bahwa ekonomi Sulawesi Utara terus berkembang dan meningkatkan kontribusinya dalam perdagangan internasional.

Surplus perdagangan ini memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, dengan meningkatnya pendapatan dan lapangan kerja bagi masyarakat Sulawesi Utara. Selain itu, kinerja ekspor yang baik juga menunjukkan potensi dan daya saing komoditas dari daerah ini di pasar internasional.


Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, di bawah kepemimpinan Wakil Gubernur Steven Kandouw, terus berupaya meningkatkan fasilitas perdagangan dan mengoptimalkan jalur ekspor-impor dengan negara lain, termasuk Jepang. Pertemuan dengan Wakil Duta Besar RI untuk Jepang, John Tjahjanto Boestami, merupakan langkah strategis dalam memperkuat hubungan perdagangan antara Sulut dan Jepang serta mengatasi hambatan yang ada.

Dengan dukungan dari pemerintah pusat dan adanya kesadaran akan pentingnya kebijakan yang mendukung perdagangan, diharapkan arus ekspor-impor dari Sulawesi Utara ke Jepang dan sebaliknya akan semakin meningkat. Selain itu, perhatian terhadap kesejahteraan warga Sulawesi Utara yang bekerja di Jepang juga menjadi salah satu prioritas Pemerintah Provinsi Sulut.

Melalui langkah-langkah strategis seperti ini, Sulawesi Utara dapat memperkuat posisinya dalam perdagangan internasional, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakatnya.

Selain fokus pada perdagangan, Kandouw juga menekankan perhatian Pemerintah Provinsi Sulut terhadap warga Sulut yang bekerja di Jepang. Ia berharap agar mereka dapat bekerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pemerintah Provinsi Sulut juga telah mengelola tenaga kerja terampil yang ditargetkan untuk bekerja di bidang pertanian di Jepang, melalui SMK Pertanian yang dimilikinya. Hal ini diharapkan dapat memajukan kondisi tenaga kerja Sulut di masa depan.

Selain Wakil Gubernur Steven Kandouw, pertemuan ini juga dihadiri oleh Sekretaris TP-PKK Sulut yang juga Kadis P3AD dr Kartika Devi Kandouw-Tanos, Wakil Walikota Manado, dr Richard Sualang, Wakil Bupati Minahasa Utara Kevin Lotulung, dan Kadis Kominfo Sulut Evans Steven Liow. (Advetorial/Alfa Jobel)
CLOSE ADS
CLOSE ADS
close