Acara yang dikemas dalam nuansa pesta rakyat ini berlangsung meriah. Hadir dalam momentum istimewa ini para kepala daerah se-Sulut, unsur Forkopimda, jajaran pemerintah provinsi, serta masyarakat dari berbagai wilayah.
Gubernur YSK dan rombongan disambut hangat masyarakat saat tiba di lokasi bangsal syukur. Mewakili keluarga, sang kakak Linda Lumbaa menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran masyarakat dan tamu undangan yang telah bersama-sama merayakan kebahagiaan keluarga Komaling.
“Terima kasih kepada masyarakat dan keluarga besar yang hadir bersyukur bersama dengan kami. Kami benar-benar merasa pulang kampung, sangat terharu,” ujar Linda Lumbaa.
Acara dimulai dengan ibadah syukur yang penuh khidmat, dilanjutkan dengan puji-pujian oleh Gubernur YSK dan keluarga. Dalam kesaksiannya, YSK membagikan pengalaman hidup rumah tangga selama 33 tahun, dan menekankan pentingnya peran istri sebagai penopang dan pendoa.
“Selama 33 tahun saya tidak pernah memarahi istri saya, karena istri adalah pendoa dan istri itu pendukung kita ketika keluar bekerja dan di manapun kita pergi dan berada,” ungkap YSK.
Lebih lanjut, Gubernur YSK menyampaikan bahwa Desa Tounelet dan wilayah Kakas merupakan tanah leluhur yang menjadi titik awal perjuangannya menuju kursi Gubernur. Dari tempat inilah ia memulai langkah politik, termasuk saat mengambil nomor urut pasangan calon ke KPU.
Menurutnya, siapa menghormati tanah leluhurnya, maka ia akan dimuliakan.
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Kakas atas dukungan penuh saat Pilkada 2024 lalu.
"Sekali lagi kepada masyarakat kakas, terima kasih banyak atas dukungannya sehingga saya menang di dua kecamatan ini. Terima kasih banyak karena tidak mempermalukan saya dan pak Victor," pungkas YSK penuh haru disambut tepuk tangan hadirin.