Keluarga Besar Kaunang Menjelaskan Dan Mengecam Meminta Walikota Tomohon Pecat Oknum Lurah Kakaskasen II
Redaksi - Chres M
Last Updated
2025-06-05T06:28:53Z
TOMOHON, indimanado.com - Sebuah kejadian memprihatinkan dialami keluarga Kaunang Wakari dimana salah satu anggota keluarga yang meninggal pada saat sudah berada di lahan pekuburan dilarang Jenasahnya di kuburkan di tempat itu oleh oknum Lurah Kakaskasen II Kota Tomohon Fendy Mongdong, pada Rabu 4/6/2025.
Kejadian berawal pada saat ibadah pemakaman Alma. Dik Wakari Istri dari Lambertus Kaunang sedang berlangsung di ladang pekuburan keluarga besar Kaunang yang berlokasi di Jln. Adrian Kaunang.
Menurut informasi salah satu rumah seorang pala yang berdekatan dengan lahan pekuburan tersebut melapor kepada lurah Tiba-tiba Oknum Lurah tersebut datang dan memotong ibadah tersebut secara tidak beradab dan melarang Jenasah dimakamkan disitu dengan cara Arogan dan Mengancam, "Warga dimana ngoni, dilarang menanam Jenasah disni karena mencemari lingkungan! " Ujar lurah tersebut, sehingga membuat ibadah tersebut sempat terhenti dan menimbulkan ketegangan.
Menurut informasi pelayat yang ada saat itu bahwa Salah satu anggota keluarga sempat mendapat ancaman yang sangat tidak beretika dan bermoral dari oknum lurah tersebut pada saat Keluarga komplain perlakuan Lurah tersebut, dengan kata-kata kasar dari lurah " HATI-HATI NGANA KAWAN! "
sempat tercium aroma Alkohol dari mulut Lurah saat itu sehingga para pelayat mengagap lurah tersebut diduga suda dalam pengaruh minuman Alkohol.
Kepala kelurahan merupakan bagian dari Pemerintah yang bertugas membantu dan mengayomi masyarakat yang ada di kelurahan, kejadian yang terjadi tersebut membuat citra buruk kepemimpinan dalam pemerintahan Tomohon Walikota Caroll Senduk dan Wakil walikota Sindy Rumayar.
Kejadian yang sempat Viral ini menimbulkan beberapa komentar di Tenga masyarakat baik yang menyaksikan langsung maupun di media sosial sehingga kejadian tersebut mendapat kencaman keras dari pihak keluarga besar Kaunang.
Menurut Ronald Sumual yang merupakan salah satu anggota Keluarga besar Kaunang, Kami keluarga besar Kaunang sangat terpukul dengan kejadian tersebut yang sangat menyakiti keluarga kami.
" Kami tidak sembarang menggali kuburan, itu kubur keluarga besar kami yang sudah ada sejak tahun 1800 an, dan tanah tersebut adalah tanah keluarga kami sudah beberapa keturunan Kaunang di kubur di tempat tersebut, kalau Lurah melarang dan menanyakan kami warga dimana, mungkin sebelum lurah lahir tanah tersebut sudah milik kami dan bahkan lurah pertama Kakaskasen adalah Adrian Kaunang sehingga jalan di lokasi pekuburan tersebut dinamakan nama almarhum dan bahkan di buat Prasasti".
Di tambahkan Ronal bahwa selama ini warga yang sudah lama tinggal di wilayah dekat pekuburan tersebut tidak ada yang komplain apabila ada keluarga yang di makamkan, masa cuman karena ada oknum kepala lingkungan (Pala) yang baru saja tinggal di tempat situ mau protes dan melaporkan ke lurah, sedangkan berdekatan situ ada rumah dari walikota dan mereka saja tidak komplain selama ini, ujar Ronal.
Kejadian yang membuat keluarga merasa "Sudah jatuh, tertimpa tangga lagi" yang sangat menyakiti hati mereka di Tenga kesedian yang terjadi di tengah keluarga, sehingga membuat keluarga Mengecam keras Perbuatan Lurah tersebut, dan meminta Lurah Meminta maaf kepada Keluarga besar KAUNANG-GIGIR- SENDUK- POLII- WAKARI- RENGKUNG- SOMPOTAN atas perbuatannya tersebut dan di tunggu 3X24 Jam, Tegas Keluarga.
Sumual juga mengharapkan semua pemimpin masyarakat, jadilah pemimpin yang berwibawa dan cerdas, bukan pemimpin yg hobi miras , berilah contoh yang baik bagi rakyat.
Pihak keluarga juga meminta Pak walikota Caroll Joram Azarias Senduk agar melakukan teguran bahkan jika perlu pemberhentian kepada lurah yang telah mencederai hati masyarakat dengan semena mena.
Ketika di konfirmasi media Oknum Lurah membantah semua tudingan tersebut " Itu tidak benar, kami tidak melarang, kami hanya sosialisasi pada saat itu Ujar Lurah Fendy.(CM)