indimanado.com, SULUT - Terpenuhinya kebutuhan gizi bagi tumbuh kembang anak sejak usia dini atau 1000 hari kehidupan akan mampu melahirkan sumber daya manusia masa depan bangsa yang berkualitas, cerdas, produktif dan memiliki kondisi kesehatan prima.
Hal ini Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Edwin Silangen SE MS saat mewakili Gubernur Olly Dondokambey SE pada Kongres Nasional VII Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia yang dilaksanakan di Manado, Jumat (6/10/2017) kemarin.
"Pemahaman ini dilandasi oleh kesadaran bahwa rentang usia 1000 hari kehidupan merupakan periode emas (gold period) bagi perkembangan otak, memori, organ dan sistem kerja tubuh seseorang, sehingga harus benar-benar dikawal dengan asupan gizi yang cukup disamping pemberian Air Susu Ibu (ASI)," kata Edwin Silangen.
Oleh karena itu, masyarakat perlu diberikan pemahaman untuk mencegah kekurangan gizi pada anak, ibu hamil dan menyusui.
"Penting bagi kita untuk terus memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada segenap masyarakat tentang betapa pentingnya pemenuhan gizi selama rentang usia 1000 hari kehidupan bagi kualitas hidup masyarakat di
masa yang akan datang, serta apa dampak negatif yang akan diterima jika hal itu tidak dilaksanakan," tandas Edwin Silangen.
Lebih jauh, Silangen menyatakan optimis bahwa melalui kongres itu lebih meningkatkan tanggungjawab para dokter gizi medik.
"Saya harap para dokter gizi medik dapat memiliki tanggungjawab lebih untuk memberikan edukasi dan kontribusi dalam menyelamatkan Periode Seribu Hari Pertama Kehidupan masyarakat serta terobosan yang efektif kepada masyarakat mengenai MP-ASI bagi tumbuhkembang anak yang optimal," pungkas Silangen.
Pertemuan itu turut dihadiri oleh Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, dr Anung Sugihantono MKes, Rektor Unsrat Prof Ellen Kumaat, Kepala Dinas Kesehatan dr Deybie Kalalo dan para dokter gizi medik dari seluruh Indonesia.(*/alfa)
