Kepergian Eping Tinggalkan Duka Mendalam, Ini Curahan Hati Wagub Kandouw Kepergian Eping Tinggalkan Duka Mendalam, Ini Curahan Hati Wagub Kandouw - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kepergian Eping Tinggalkan Duka Mendalam, Ini Curahan Hati Wagub Kandouw

3 September 2019 | 19:39 WIB Last Updated 2020-01-26T21:00:52Z

INDIMANADO.COM, SULUT - Kepergian Jefry Jackson (Eping) Ingkiriwang meninggalkan duka mendalam bagi Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw.

Eping semasa hidupnya dikenal sebagai salah seorang pengawal pribadi Wagub Kandouw. Almarhum tinggal di Desa Warembungan, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, dan dimakamkan di Manado, Selasa (3/9/2019).




Pada ibadah duka yang digelar di kediaman almarhum di Desa Warembungan, Wagub Kandouw mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kepergian Eping yang telah dikenalnya sejak 25 tahun lalu.

“Ada banyak rencana, banyak upaya yang kita miliki, tapi pasti rencana Tuhan yang harus kita syukuri. Berbicara tentang Eping saya pribadi kenal beliau ini sejak 25 tahun yang lalu sejak tahun 90an. Itu tandanya suatu pertemanan, suatu relasi, suatu hubungan sudah sangat lama, mungkin sebelum pertemuan dengan Norma, saya sudah kenal. Saya dan Pak Gubernur sudah kenal. Yang pertama torang kenal Odi dan Eping , lalu Bontok baru lain lain. Dengan kata lain Eping ini mengikuti dari torang nda ada apa apa sampai sekarang ini,” ungkap Kandouw.




Kandouw menuturkan, almarhum merupakan sosok yang menjunjung tinggi kesetiaan yang terus dipertahankan hingga kepergiannya untuk selamanya.

“Berarti pertemanan yang Eping berikan kepada saya dan Pak gubernur ini, bukan pertemanan yang “ada uang abang disayang tidak ada uang abang melayang”. Karena dari torang susah kasiang. Sebelum datang pak gubernur sudah WA saya karena sudah ke Jakarta untuk mewakili beliau memberikan sambutan. Karena beliau juga tahu persis bagaimana seorang Jefry Inkiriwang. 2 tahun terakhir maunya saya, dia istirahat saja dulu di rumah. 3 minggu lalu masih marah marah karena ngotot mau mengikuti kongres di Bali,” tutur Kandouw.




Lanjut Wagub Sulut, almarhum tak pernah kekurangan ide, memiliki semangat dalam mengarungi hidup dan suka membantu teman.

“Ide-idenya banyak dan tidak kenal menyerah. Sempat buka kantin. Karena yang saya tahu ini Eping ringan tangan sama teman teman. Pasti 20 orang datang 15 makan free. Makanya saya tahu tidak sampai 3 bulan mo tutup ini,” ucap Kandouw.

“Dan ternyata butul. Percayalah bukan berarti dengan kepergian Eping jadi putus torang pe hubungan. Sebagai sahabat, sebagai teman, sebagai rekan seperjuangan, justru jadi tanggungjawab torang samua untuk melihat Norma dan anak-anak serta cucu cucu. Sudah jadi tekad Pak Gubernur. Untuk itu keluarga tidak usah cemas, karena simpati dan empati torang ini sudah sangat dalam, tidak akan putus. Mari tatap masa depan, dunia tetap berputar torang semua harus tetap hidup, beking Eping bangga, cucu nya sekolah setinggi mungkin, karena masih ada torang dan Tuhan tentunya. Dimana ada upaya di situ ada jalan,” sambung Kandouw.

Sementara itu, ucapan terima kasih keluarga disampaikan oleh Kepala Biro Umum Clay Dondokambey karena almarhum tercatat sebagai THL dari Biro Umum Pemprov Sulut.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak gereja ibu Pendeta Vonny Wohongan dan badan pekerja dan seluruh majelis jemaat yang telah bertugas, Bapak Wagub Steven Kandouw yang telah hadir memberikan penguatan bagi keluarga atas nama Bapak Gubernur Olly Dondokambey. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu keluarga kitanya berkat Tuhan menaungi kita semua,” ujar Dondokambey.

(*/alfa jobel)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close