Bagaimana Kabar Mahasiswa Indonesia di China? Adakah Mahasiswa Asal Sulut Disana? Bagaimana Kabar Mahasiswa Indonesia di China? Adakah Mahasiswa Asal Sulut Disana? - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Bagaimana Kabar Mahasiswa Indonesia di China? Adakah Mahasiswa Asal Sulut Disana?

30 January 2020 | 05:24 WIB Last Updated 2020-01-29T21:41:25Z

Petugas bandara berjaga saat wisatawan asal China baru mendarat di Bandara Sam Ratulangi Manado, Senin (27/1/2020). Foto Istimewa


INDIMANADO.COM, SULUT - Dilaporkan penyebaran virus corona ke berbagai negara. Berdasarkan pantauan portal gisanddata, virus corona Wuhan sampai dengan Selasa (28/1/2020), sudah terdapat sekitar 4.474 kasus yang terkonfirmasi di seluruh dunia. Setidaknya sudah terdapat 16 negara yang mengkonfirmasi adanya virus ini.

Virus dengan karakteristik mirip dengan MERS dan SARS ini sampai dengan Selasa (28/1/2020) terkonfirmasi telah mengakibatkan kematian sebanyak 107 orang. Kota Wuhan, China disebut sebagai lokasi di mana virus tersebut berasal.

Dilansir dari Kompas.com, melalui pernyataan tertulis yang diterima Selasa (28/1/2020) Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok Cabang Wuhan mengatakan saat ini data yang dihimpun oleh PPIT Wuhan adalah sebanyak 244 warga negara Indonesia yang berada di provinsi Hubei, China. Data tersebut dihitung per Hari Senin (27 Januari 2020).

Adapun seluruh WNI dan mahasiswa yang ada di Wuhan tersebut tersebar di Wuhan, Xianning, Huangshi, Jingzhou, Xianyang dan Enshi. “PPIT Wuhan dan KBRI Beijing terus berupaya untuk memenuhi persedian logistik bagi rekan-rekan WNI yang berada di Wuhan dan sekitarnya. Langkah nyata dan tercepat dari KBRI saat ini adalah mengirimkan pendanaan melalui WechatPay ke akun ketua ranting masing-masing,” ujar Nur Musyafak selaku Ketua PPIT Wuhan dalam tulisan tersebut.

Nur Musyafak juga mengatakan, seluruh WNI dan mahasiswa tersebut, saat ini dalam kondisi sehat dan tidak ada yang terjangkit virus corona serta dalam pantauan kampus beserta ketua ranting masing-masing.

Nur Musyafak juga menyebut PPIT Wuhan dan seluruh perwakilan ranting di Provinsi Hubei selalu berkoordinasi secara aktif dengan KBRI Beijing, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI. Koordinasi dilakukan melalui grup percakapan untuk memudahkan komunikasi dan konsultasi.

Melalui rilis tersebut, PPIT Wuhan mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak akurat.

Sementara, Ansye  Ratulangi, Ibu Alvini Vivian Chan (21 tahun) Mahasiswa  Jiangsu Institute Of Commerce di Kota Nanjing, merasa khawatir dengan keadaan anaknya disana.

Walaupun anaknya bukan tinggal di Wuhan, namun karena di Nanjing sudah ada yang terjangkit virus corona, membuat dirinya menjadi sangat khawatir.

Seperti dilansir Sulutexpress.com, Mahasiswa Jurusan Pariwisata ini berencana pulang Selasa (28/1/2020) ke Indonesia, namun sementara belum bisa keluar dari China.

“Karena takutnya di bandara mereka berjumpa dengan orang-orang yang kena virus corona,” ungkap Ansye.

“Sekarang ini dia (Alvini) hanya didalam kamar terus karena dilarang untuk keluar dari tempat tinggalnya,” tambahnya.

Dia berharap, anaknya tidak terkena virus berbahaya dan bisa berkumpul kembali dengan keluarga di Indonesia. (**/alfa jobel)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close