Kontrol Kinerja Dinas, Jems Tuuk Tanyakan Jumlah Koperasi dan Yang Sudah Sukses di Sulut Kontrol Kinerja Dinas, Jems Tuuk Tanyakan Jumlah Koperasi dan Yang Sudah Sukses di Sulut - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kontrol Kinerja Dinas, Jems Tuuk Tanyakan Jumlah Koperasi dan Yang Sudah Sukses di Sulut

4 February 2020 | 00:56 WIB Last Updated 2020-02-03T16:56:28Z
Jems Tuuk. Foto: beritamanado.com


INDIMANADO.COM, SULUT – Personil Komisi II DPRD Sulawesi Utara, Jems Tuuk menanyakan capaian kinerja Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulut. Utamanya pada soal koperasi.

Tuuk menanyakan jumlah koperasi yang sekarang terdaftar, maupun berapa banyak koperasi yang dikatakan sukses.

“Saya pertanyakan ini agar masyarakat Sulut bisa mengetahui secara terperinci, apa saja yang telah dilakukan Dinas Koperasi selama ini,” ujar Tuuk saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulut, Senin (3/2/2020).

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulut, Ronald Sorongan melalui Kepala Bidang SDM, Victory Palar mengatakan Koperasi yang terdaftar di Sulut sebanyak 6320, dimana yang aktif sampai Desember 2019 adalah 3617 koperasi.

“Kami (Dinas Koperasi) sadari bahwa dari 3617 unit koperasi yang aktif, hanya 226 unit koperasi yang melaksanakan RAT (Rapat Anggota Tahunan). Hal ini memang diharuskan bagi koperasi untuk melaksanakan RAT tiap tahunnya, dan juga sebagai forum penilaian keberhasilan koperasi itu sendiri. Dan untuk menilai apakah koperasi itu bisa dikatakan sukses, adalah, bisa memenuhi anggota yang dilayaninya. Kami sadari bahwa tingkat keberhasilan koperasi di Sulut memang belum maksimal,” kata Palar.

Menanggapi hal ini, Jems Tuuk menanyakan kendalanya.  “Kira-kira apa yang salah sehingga koperasi-koperasi ini tidak maju? Apa sih akar permasalahannya? Menghitung dari presentase bahwa hanya sekitar 7-8% yang mengikuti RAT dari jumlah keseluruhan koperasi yang aktif. Disisi lain saya pribadi mengucapkan terima kasih kepada Dinas Koperasi yang sudah terus melakukan pelatihan-pelatihan terhadap pelaku koperasi, tapi sampai sekarang saya sendiri tidak habis pikir, kenapa sebagian besar koperasi-koperasi ini tidak maju-maju. Apa sih penyakitnya? mari kita bisa obatin sama-sama,” kata Politisi PDI-P Dapil Bolmong Raya tersebut.

Victory Palar mengatakan pertama adalah menyangkut masalah SDM yang memang dari tahun 90an pembentukan koperasi tidak di didik untuk memahami hak dan kewajiban koperasinya. Tapi sedikit demi sedikit Dinas Koperasi terus menggenjot masalah itu.

“Yang kedua menyangkut modal. Dulu waktu masa keemasan cengkih, koperasi difasilitasi permodalannya untuk pedagang cengkih, sampai pada pupuknya juga difasilitasi oleh pemerintah, namun saat semuanya dilepas mekanisme pasar, semuanya seakan kelabakan, kekurangan modal. Usaha jalan tapi melaksanakan RAT untuk mengundang anggota tidak berdaya. Masalah itu yang sering kami (Dinas Koperasi) temui dilapangan,” jelasnya.

(Jeferson)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close