Pemain Sulut United Gunakan Teknologi GPS Saat Berlatih Pemain Sulut United Gunakan Teknologi GPS Saat Berlatih - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pemain Sulut United Gunakan Teknologi GPS Saat Berlatih

6 August 2022 | 09:09 WIB Last Updated 2022-08-06T01:09:00Z
Para pemain mulai menggunakan teknologi GPS pemain di setiap latihan dan kedepannya pada saat pertandingan. (Foto istimewa)

MANADO, (Indimanado.com) - Ada yang tampak berbeda saat Tim Sulut United saat melakukan latihan Kamis (4/8).

Para pemain mulai menggunakan teknologi GPS pemain di setiap latihan dan kedepannya pada saat pertandingan. Sekilas alat tersebut tampak seperti Bra yang dipakai wanita.

Adapun fungsi teknologi ini akan mencatat semua pergerakan setiap pemain dan catatan fisik secara keseluruhan. Fitogether juga digunakan tim asal Korea Selatan dan juga digunakan oleh timnas Indonesia.

Fungsi Rompi tersebut adalah alat yang digunakan untuk melakukan tracking pemain bersangkutan. Fungsinya bermacam-macam, mulai dari memonitor kesehatan pemain hingga keperluan taktik. Lalu bagaimana cara kerjanya?.

Perlu diketahui, alat ini sebelumnya pernah dilarang digunakan di pertandingan resmi. Namun pada musim ini Dewan Asosiasi Sepakbola Internasional (IFAB) sepakat untuk memperbolehkan para pemain menggunakan alat ini di laga resmi.

Meski ada beberapa catatan tambahan yakni harus disetujui otoritas kompetisi setempat, tidak membahayakan pemain, dan data hanya boleh dipakai pasca pertandingan.

Umumnya alat ini mencatat dua hal, monitor detak jantung melalui sensor dan pergerakan pemain lewat GPS yang tertanam. Kedua data tadi kemudian dikirimkan ke sebuah alat penerima yang dapat dilihat langsung oleh staf atau pelatih.

Bisa juga data tersebut disimpan di sebuah penyimpanan yang baru dibaca sesudah latihan atau pertandingan berlangsung.

Jika dapat dipantau secara langsung alat ini akan sangat berguna bagi pelatih untuk membuat keputusan saat laga berjalan. Bayangkan saja seperti bermain video game dengan indikator stamina di tiap pemainnya.

Namun seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, data yang ada hanya boleh dimanfaatkan sesudah pertandingan.

Pada awal mulanya hanya seseorang dengan pengetahuan khusus yang dapat membaca dan melakukan analisis data ini.

Karena membaca ritme jantung yang dipadukan dengan daya jelajah memang sulit dilakukan. Tetapi seiring dengan kemajuan teknologi data tersebut sudah mudah dibaca berkat algoritma dari software bawaan.

Bahkan langsung memberi penilaian, misalnya, fisik pemain sedang dalam masa kelelahan atau menurun. (Dwi)
CLOSE ADS
CLOSE ADS
close