Bimtek Direktorat Perlindungan Perkebunan RI Tingkatkan Pengetahuan Petani Kelapa di Bolmong Sulawesi Utara Bimtek Direktorat Perlindungan Perkebunan RI Tingkatkan Pengetahuan Petani Kelapa di Bolmong Sulawesi Utara - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Bimtek Direktorat Perlindungan Perkebunan RI Tingkatkan Pengetahuan Petani Kelapa di Bolmong Sulawesi Utara

31 January 2024 | 04:47 WIB Last Updated 2024-01-30T20:49:20Z

Kotamobagu, Indimanado.com - Direktorat Perlindungan Perkebunan, Ditjenbun Kementerian Pertanian RI, menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) yang dihadiri oleh 300 petani kelapa di Ponanoban Ballroom Sutan Raja Hotel Kotamobagu, Sulawesi Utara, Selasa (30/1/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk perkebunan berkelanjutan.

Bimtek ini menampilkan narasumber dari Pusat Riset Tanaman Perkebunan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ismail Maskromo. Maskromo membahas tema "Prospek Agribisnis Intercropping (Tumpang Sari) Kelapa dan Jagung" dalam upaya peningkatan produktivitas.

Dalam sambutannya, Ketua Kelompok Pengendalian OPT Tanaman Kelapa Sawit, Aneka Palma, Penyegar, dan Tahunan Lain Ditlinbun Ditjenbun Kementan RI, Dedy Aminata, mewakili Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah, menyatakan bahwa pola pikir petani harus berubah menuju peningkatan nilai tambah dan daya saing produk.


Dedy berharap para petani dapat memanfaatkan Bimtek ini sebaik mungkin. "Silakan Bapak dan Ibu ikuti, cermati, bertanya apa yang kurang jelas apa yang belum diketahui sehingga pada hari ini kita harapkan bisa menambah pengetahuan dan langkah-langkah ke depan. Nilai tambah penting kita lakukan dari semua sumber daya, sarana dan prasarana yang kita miliki termasuk dalam hal ini adalah nilai tambah lahan dalam arti optimalisasi lahan yang nanti akan disampaikan oleh Narasumber intercropping (Tumpang Sari)," ujarnya.

Dalam penekanannya, Dedy mengingatkan pentingnya kontrol terhadap Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) untuk menjaga mutu produk perkebunan. Dia juga menggarisbawahi penggunaan jagung sebagai tanaman sela di antara tanaman kelapa sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan petani dan efektivitas pemanfaatan lahan.

"Dengan mengusahakan jagung sebagai tanaman Sela diantara tanaman kelapa dapat menambah penghasilan petani dapat meningkatkan efektivitas pemanfaatan sumberdaya lahan meningkatkan intensitas penanaman persatuan luas mampu memberikan nilai tambah yang cukup signifikan dan menekan biaya untuk pengendalian gulma. Pada pola tanam tersebut biomassa sisa panen jagung dapat dikembalikan sebagai sumber bahan organik untuk pupuk hijau, sehingga diharapkan pemberian hara dari pupuk anorganik dapat dikurangi," terangnya.



Namun, Dedy mengingatkan bahwa upaya peningkatan nilai tambah dan daya saing produk perkebunan masih dihadapkan pada serangan OPT, seperti hama kumbang badak yang dapat merugikan hasil perkebunan kelapa. Oleh karena itu, pengendalian OPT dianggap krusial.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Abdul Latief, Kadis Perkebunan Bolmong, yang menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan Bimtek. Para peserta, terdiri dari petani kelapa dari berbagai kecamatan, desa, dan kelurahan di Kabupaten Bolaang Mongondow, merasa bersyukur karena Bimtek ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam perlindungan tanaman perkebunan.

Asnawi Paputungan dari Kelompok Tani (Poktan) Setia Kawan Desa Ambang 1 Kecamatan Bolaang Timur menyatakan rasa syukurnya dan berencana segera mengaplikasikan hasil Bimtek ini di kebunnya. Ia melihat Bimtek sebagai harapan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam pengelolaan tanaman kelapa.

"Alhamdulillah banyak yang kami dapat hari ini, pertama cara pemupukancar, kedua cara membasmi hama-hama yang ada di kelapa" akunya.

Bimtek juga dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Ketua Tim Kerja Pengendalian OPT Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Ditlinbun Rony Novianto, Ketua Tim Kerja Pengendalian OPT Tanaman Penyegar dan Tahunan Lain Ditlinbun Ratri Wibawanti, dan Kepala Balai Perlindungan Tanaman Perkebunan (BPTP) Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Jouke H Kumendong. (Ridho L Tobing)
CLOSE ADS
CLOSE ADS
close