Tarkam Jadi Topik Bahasan Jumat Bacirita, Wakapolresta Manado Sebut Aman Adalah Kebutuhan Primer Masyarakat Tarkam Jadi Topik Bahasan Jumat Bacirita, Wakapolresta Manado Sebut Aman Adalah Kebutuhan Primer Masyarakat - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tarkam Jadi Topik Bahasan Jumat Bacirita, Wakapolresta Manado Sebut Aman Adalah Kebutuhan Primer Masyarakat

12 January 2024 | 21:24 WIB Last Updated 2024-01-13T13:25:47Z


Program Jumat Bacirita di Marina Plaza.


MANADO - Perkelahian antar kampung (tarkam) menjadi topik utama pada program Jumat Bacirita Polresta Manado yang digelar di Marina Plaza, Jumat (12/1/2024) pagi.


Memang, dalam sepekan terakhir tarkam terjadi di dua wilayah yakni Kelurahan Ternate Baru - Ternate Tanjung, Kecamatan Singkil, Kota Manado dan Desa Talawaan Bantik - Kima Bajo, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara (Minut).


Seperti diungkapkan peserta program Jumat Bacirita, Ketua Lingkungan II, Kelurahan Ternate Tanjung Safrudin Male. Safrudin menyarankan Polsek Singkil untuk mendata nama-nama pemicu tarkam di dua kelurahan agar diundang dan dipertemukan untuk pencarian solusi.


"Nanti dibuatkan pernyataan untuk tidak membuat keributan lagi. Tapi apabila melanggar, ada akibatnya," ujarnya.


Linda, Ketua Lingkungan IV Kelurahan Ternate Baru mengatakan, awal terjadinya tarkam berasal dari kasus penganiayaan yang terjadi di kelurahannya. Kemudian berlanjut dengan bermunculan isu-isu di media sosial yang berujung tarkam hingga kasus pembunuhan.


Padahal, lanjutnya, pada kasus pembunuhan itu, korban dan pelaku berdomisili di kelurahan yang sama yaitu lingkungan IV dan II. "Tapi kenapa rentetan dari kejadian itu berujung tarkam di Kelurahan Ternate Tanjung Lingkungan I?".


Kondisi itu membuatnya sebagai ketua lingkungan harus siap dalam segala hal, termasuk mengupayakan agar satu pelaku untuk diserahkan kepada polisi. Ia meminta seluruh stakeholder terkait agar mempelajari bersama titik persoalan untuk mencari solusi terbaik.


"Kemana aparat, kemana tokoh agama yang sering berdiri di mimbar, jadi di titik mana persoalan ini agar ditindaki termasuk akun-akun yang jadi pemicu tarkam," keluhnya.


Sementara Ketua Lingkungan I, Kelurahan Ternate Tanjung, Mokhtar Sawotong, hanya meminta menitipkan satu atau dua anggota polisi di setiap lingkungan yang terlibat tarkam. Hal itu untuk menindaklanjuti pertemuan aksi damai yang yang sudah terlaksana antara Polsek, Kecamatan dan Tokoh Masyarakat.


"Kami ingin aksi ini berlanjut. Tapi ketika aparat polisi tidak berada di tempat atau menjaga, itulah terjadi pemicu saling pancing untuk membuat keributan. Tolonglah titip 1 atau 2 anggota di lingkungan kami," pintanya.


Wakapolresta Manado, AKBP Faisol Wahyudi menjelaskan bahwa masyarakat sudah menganggap keamanan itu sebagai kebutuhan primer atau kebutuhan pokok. Ia mencontohkan ketua lingkungan yang tidak bisa bekerja karena tidak aman serta berimbas ke anak-anak yang tak bisa ke sekolah.


"Untuk tindaklanjut, kami sudah arahkan patroli kepolisian di dua kampung itu. Tapi kadang anggota kami bingung ketika tiba disana. Makanya perlu koordinasi ketua lingkungan untuk memberikan data dan informasi untuk penindakan lanjut. Jika kita koordinasi baik maka hasilnya baik," ujar Wakapolresta Manado.


Mantan Kapolres Bolmong ini bahkan memberikan ide yang sebagian orang dianggap 'ide gila'. Ide tersebut adalah meminta pemerintah untuk menyiapkan sarana seperti lomba tarung bebas untuk menyalurkan hobi seperti berkelahi.


"Jika dikelola dengan baik malah akan berujung positif. Siapa tau dengan ide-ide gila bisa menghasilkan petarung-petarung handal dari daerah ini," terangnya.


Kasat Intelkam, Kompol Decky Pangandaheng menambahkan terkait dengan siapa yang berbuat tindak pidana, pasti akan dihukum. Untuk yang ikut terlibat juga akan diberikan pembinaan sebagai bagian dari efek jera


"Contohnya, semalam telah ditangkap salah satu dalang keributan di dua kelurahan tersebut karena membawa senjata tajam," ungkapnya.


Begitu juga dengan Kasat Sabhara, Kompol Bartholomeus Dambe, ikut bersuara dengan mengatakan akan menurunkan patroli rayon di dua lokasi tersebut. "Jika perintah atasan untuk menurunkan anggota, maka saya sebagai Kasat Sabhara akan menindaklanjutinya," katanya.


Selain masalah kamtibmas, ikut dibahas pada program Jumat Bacirita tersebut adalah permasalahan knalpot brong serta musim penghujan yang menyebabkan banjir.


Penulis: Asrar Yusuf

Editor: Asrar Yusuf


CLOSE ADS
CLOSE ADS
close