Kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan seluruh jajaran pegawai BSG terhadap potensi ancaman digital di sektor perbankan. Hadir sebagai narasumber dari BSSN yaitu Dr. Edit Prima, M.Kom (Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan, dan Pariwisata), Ariq Bani Hardi, dan Rio Yunia Pratama dari Ketua Tim Penyusunan Profil Risiko Siber Direktorat KSS KPP.
Sementara dari pihak Bank SulutGo, turut hadir Direktur Kepatuhan Machmud Turuis dan Pemimpin Divisi MRI, Sepriyono Kadir, bersama jajaran pimpinan cabang dan staf dari wilayah Gorontalo.
Dalam sambutannya, Machmud Turuis menyampaikan apresiasi atas kolaborasi dengan BSSN dan menegaskan pentingnya membangun kesadaran individu dalam menciptakan sistem pertahanan siber yang tangguh.
"Kesadaran adalah langkah awal yang krusial untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan terhindar dari ancaman kejahatan siber. Edukasi ini menjadi pondasi penting menjaga integritas dan keamanan data nasabah serta operasional perbankan secara menyeluruh," ujarnya.
Sementara itu, Dr. Edit Prima menegaskan bahwa kegiatan ini adalah edukasi keamanan siber pertama yang dilaksanakan BSSN bersama Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia, dan menjadi langkah awal dalam membangun kolaborasi yang berkelanjutan di bidang perlindungan digital. "Edukasi ini diharapkan mampu memperkuat budaya keamanan siber di lingkungan Bank SulutGo, sehingga mampu menghadapi berbagai potensi ancaman siber dengan lebih siap dan terstruktur."
Kegiatan ini menjadi tonggak penting bagi Bank SulutGo dalam menghadapi tantangan era digital, sekaligus menunjukkan komitmennya sebagai lembaga keuangan daerah yang adaptif terhadap isu keamanan dan perkembangan teknologi informasi.
Dengan partisipasi aktif seluruh pegawai, Bank SulutGo optimistis mampu menciptakan lingkungan kerja yang aman dan resilien terhadap serangan siber, demi menjaga kepercayaan nasabah dan mendukung stabilitas sistem keuangan daerah. (Ajl)