Harga Bahan Pokok Naik Signifikan, Warga Minahasa Raya Khawatir Tak Bisa Rayakan Pengucapan Syukur Harga Bahan Pokok Naik Signifikan, Warga Minahasa Raya Khawatir Tak Bisa Rayakan Pengucapan Syukur - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Harga Bahan Pokok Naik Signifikan, Warga Minahasa Raya Khawatir Tak Bisa Rayakan Pengucapan Syukur

7 July 2025 | 18:52 WIB Last Updated 2025-07-07T10:55:24Z

 


MANADO, indimanado.com – Menjelang minggu-minggu pengucapan syukur di Tanah Minahasa Raya, masyarakat dihadapkan pada kenaikan harga bahan pokok yang signifikan. Kenaikan ini memicu keluhan dari warga, dengan banyak yang mengaku terpaksa tidak akan merayakan tradisi tahunan tersebut akibat keterbatasan ekonomi.  


Berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional, harga komoditas seperti beras, minyak goreng, Daging, Cabe, Tomat, Bawang, dan sayur-sayuran mengalami kenaikan hingga 20-30% dalam sepekan terakhir. Pedagang mengeluhkan pasokan yang tidak stabil, sementara daya beli masyarakat semakin menurun.  


"Biasanya kami bisa menyiapkan makanan untuk keluarga besar saat pengucapan syukur, tapi tahun ini sangat berat. Harga semuanya naik," ujar Liske, seorang ibu rumah tangga di Minsel .  


Terlihat juga di pasar pinasungkulan Karombasan harga beras mencapai 18.000 dari harga sebelumnya 14.000 begitu juga dengan harga cabai dan tomat naik sehingga membuat para pelaku usaha rumah makang merasakan dampak kenaikan tersebut.

Salah satu pemilik rumah makan ibu Angie mengatakan bahwa " Torang mo beli bahan so mahal sekarang sedangkan Torang ba jual makanan nimbole mo Kase nae jadi sebenarnya sudah tidak sesuai lagi," curhat ibu angie

Sementara itu, pemerintah daerah belum terlihat mengambil langkah konkret untuk menstabilkan harga. Beberapa warga menyayangkan sikap pemerintah yang dinilai lamban merespons gejolak pasar ini.  


Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah terkait seperti Disperindag, Bulog mengenai rencana intervensi pasar atau bantuan sosial untuk meringankan beban masyarakat, bahkan tidak merespon ketika di tanyakan wartawan.  


Pengucapan syukur merupakan tradisi tahunan masyarakat Minahasa sebagai wujud rasa terima kasih atas berkat yang diterima. Namun, tahun ini, banyak keluarga terancam tidak dapat merayakannya akibat tekanan ekonomi. (CM)

Ads Ads
CLOSE ADS
CLOSE ADS
close