Gubernur YSK menyampaikan apresiasi atas kuatnya semangat toleransi antarumat beragama di Sulawesi Utara.
"Saya sangat senang dengan toleransi beragama di Sulut. Buktinya yang hadir di hari raya suci Waisak di tempat ini, ada semua agama," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa keberagaman adalah kekayaan yang harus dijaga.
"Kerukunan umat beragama di Sulut harus kita pertahankan, jaga rawat bersama, hormat menghormati satu dengan lainnya," lanjut YSK.
Pembangunan 108 Rupang Buddha ini menjadi simbol spiritual sekaligus monumen toleransi dan keharmonisan hidup beragama yang terus dijaga dan dikembangkan di Bumi Nyiur Melambai. Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara pun berkomitmen untuk terus mendukung kebebasan beragama dan kerukunan sebagai fondasi pembangunan daerah. (Ajl)