Dari total penjualan tersebut, sektor rumah tangga tercatat sebagai kontributor utama dengan konsumsi mencapai 67,14 TWh atau menyumbang 43,14% dari penjualan listrik nasional. Konsumsi listrik rumah tangga meningkat 5,13% YoY atau setara dengan tambahan 3,27 TWh dibandingkan periode yang sama di 2024.
Selain rumah tangga, sektor industri juga mencatat pertumbuhan dengan konsumsi mencapai 1.165 Gigawatt hour (GWh), naik 2,66% secara tahunan. Kenaikan ini terutama didorong oleh peningkatan permintaan dari pelanggan industri menengah, khususnya di bidang makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, serta industri karet dan plastik.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa transformasi menyeluruh yang dijalankan sejak 2020 telah memperkuat daya saing perusahaan. Langkah ini tidak hanya menciptakan efisiensi sistemik, tetapi juga mengubah pola kerja PLN dari pendekatan birokratis menjadi lebih berorientasi pasar dan pelanggan.
“Transformasi holistik yang kami jalankan sejak 2020 menjadi fondasi penting dalam menciptakan efisiensi dan ketahanan bisnis. Pendekatan yang lebih business-like ini memungkinkan PLN beradaptasi terhadap dinamika eksternal, sekaligus memastikan pasokan energi yang andal, kompetitif, dan mendukung keberlanjutan ekonomi nasional,” pungkas Darmawan. (*)