MANADO - Proyek rehabilitasi atau renovasi ruangan kelas di SD Negeri 76 Manado di Jalan Siswa, Kelurahan Taas, Kecamatan Tikala, menyodorkan fakta baru. Jendela ruangan yang direhab hanya menggunakan engsel yang sering dipakai di kandang ayam.
Terdapat enam ruangan kelas pada dua bangunan terpisah yang direhab. Pada bangunan pertama yang terdiri dari tiga kelas, plafonnya sudah terpasang.
Ironisnya, bingkai kayu jendela yang diganti hanya menggunakan kayu berkualitas buruk. Parahnya, engsel untuk buka tutup jendela hanya menggunakan engsel yang sering dipakai di kandang ayam.
Sedangkan pada bangunan yang kedua lebih parah lagi. Rehabilitasi plafon di tiga ruangan kelas tidak kelar karena hanya terpasang rangkanya saja dari taso baja ringan.
Sedangkan pemasangan pondasi penahan tanah di bagian belakang kelas juga terlihat asal jadi. Indikasi terjadinya korupsi pun menyeruak di mata masyarakat sekitar.
"Masa anggaran besar amper mo 1M kong pasang plafon nda klar? (Kenapa anggaran besar hampir satu milliar tapi pasang plafon tidak selesai?)," ujar salah satu warga di kompleks sekolah, sebut saja R, Selasa (30/9/2025).
"Dorang bilang depe anggaran cuma sampe beking depe rangka plafon kata. Kong kasiang anak-anak belajar kepanasan," sambung warga lainnya ketika diwawancarai media ini.
Dari laman LPSE Kota Manado atau di https://spse.inaproc.id/manadokota/, ditemukan proyek tersebut bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2024.
Untuk nama paket pekerjaan adalah Rehabilitasi Sedang/Berat Sarana, Prasarana dan Utilitas
Sekolah Dasar dengan pagu Rp. 9.134.500.000,00,-. Sedangkan pemenang tender adalah CAKRAWALA yang beralamatkan di Kelurahan Banjer, Lingkungan IV, Kota Manado.
SD Negeri 76 Manado adalah salah satu sekolah dari 13 SD di Kota Manado yang masuk pada paket pekerjaan Rehabilitasi Sedang/Berat Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah Dasar dengan anggaran hampir mencapai Rp800 juta.
Tapi sampai waktu pelaksanaan rehabilitasi berakhir, pekerjaan tidak selesai 100%. Terdapat tiga ruangan kelas yang tidak berplafon, padahal rangka untuk plafon yang terbuat dari taso baja ringan sudah terpasang.
Upaya konfirmasi kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Manado, Steven Tumiwa, melalui telpon dan pesan Whatsapp (WA) tidak direspon. Begitu juga dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada proyek tersebut, Paulus Titirlobi juga yang saat dikonfirmasi Via WhatsApp 0823-9949-**** enggan memberikan keterangan.
Penulis/editor: Asrar Jusuf