Wagub Kandouw: Kedamaian Menjadi Keinginan Saya, Kamu dan Rakyat Sulut Wagub Kandouw: Kedamaian Menjadi Keinginan Saya, Kamu dan Rakyat Sulut - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Wagub Kandouw: Kedamaian Menjadi Keinginan Saya, Kamu dan Rakyat Sulut

13 November 2017 | 23:07 WIB Last Updated 2020-01-27T16:07:06Z

indimanado.com, SULUT - Tiada kata yang paling indah selain bersyukur, bersyukur dan bersyukur atas kerukunan, kedamaian yang diberikan Tuhan terhadap Sulawesi Utara. Kalimat inilah yang disampaikan Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Drs Steven O E Kandouw, mengawali Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Badan Kerjasana Antar Umat Beragama (BKSAUA) Sulut di hotel Swissbel Manado, Senin (13/11/2017).

"Kedamaian ini menjadi keinginan saya, kamu dan rakyat Sulut supaya berlangsung terus sampai selama lamanya, keinginan hasrat ini harus jadi tekad, ikhtiar bagi semua. Kedamaian, keamanan, ketentraman, kenyamanan itu suatu hal yang murah kalau dari awal kita susun dan bentuk bersama-sama dan akan menjadi mahal sekali, tidak ternilai kalau kita akan membentuk itu kembali. Banyak contoh-contoh mulai Maluku, Poso dan Kalimantan Barat , suatu hal yang murah, kalau kita lalai bisa menjadi mahal sekali," kata Wagub.


Karena itu, untuk memelihara kedamaian yang sudah ada ini, Wagub Kandouw menyarankan Rakoor dilaksanakan satu tahun sekali.

"Saya harap rapat koordinasi yang dilakukan lima tahun sekali dapat dilakukan setiap tahun satu kali. Rakorda boleh lima tahun tapi rapat kerjanya satu tahun satu kali dan dalam penyusunan anggarannya di kabupaten kota saya meminta untuk dapat mengangarkan dana BKSUA. Ini bagian dan ikhtiar kita untuk mendatangkan kerukunan kedamaian, ketentraman," imbaunya.

Wagub juga menambakan bahwa rapat koordinasi  momentumnya (sekarang), tapi implementasi dilapangan adalah koordinasi harus jalan terus baik horisontal maupun vertikal. Horisontal spektrumnya antar umat beragama bersama legislatif dan eksekutif.


Jangan ragu melaksanakan rapat kerja dengan legislatif maupun semua komponen masyarakat bahkan dengan sesama BKSUA kabupaten kota yang bertetangga. Karena terkadang dari segi geo politik, kausalitas, resiprositas timbal balik ini pengaruh situasi satu daerah dengan daerah tetangganya.

Contoh, banyak daerah yang ribut dengan masalah perbatasan, dan BKSAUA boleh terlibat juga disitu, jangan hanya dengan momen seperti sekarang dapat bertemu buka satu hotline untuk dapat berkoordinasi. Up date segala sesuatu lebih cepat lebih baik, 'early deterens' pencegahan dini dengan sarana komunikasi dan koordinasi 24 jam.

"Kalau masih ada kabupaten kota yang merasa negara sendiri tidak mau berkoordinasi, jangan terjadi, karena NKRI ini regulasinya berjenjang kalau tidak mau berkoordinasi bisa berbahaya," ingatnya.

Adapun rakorda tersebut difasilitasi Biro Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Sulut, dalam hal ini oleh Karo dr Kartika Devi Kandouw-Tanos MARS. Sementara peserta dari pimpinan dan pengurus BKSAUA se-Sulut, tokoh agama dan masyarakat.

(*/alfa jobel)

Ads
CLOSE ADS
CLOSE ADS
close