INDIMANADO.COM,
AMURANG - Cargill berinisiatif memperbaiki ekosistem laut di Desa Kapitu,
Kecamatan Amurang Barat, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara
(Sulut). Caranya, melalui kegiatan transplantasi karang.
Sebanyak 240
bibit karang jenis Genera Arcopora yang telah tertanam di 20 modul
transplantasi, siap disemai, Jumat (5/4/2019) pekan depan.
Imelda
Tandako, Plant Manager PT. Cargill Indonesia di Amurang, mengatakan, kegiatan
ini merupakan salah satu program jangka panjang perusahaan yang dimulai dari
memperbaiki lingkungan laut. Selain itu juga merupakan bentuk tanggung jawab
sosial perusahan terhadap masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan.
“Kami juga
akan mempersiapkan program pemberdayaan masyarakat yang mampu meningkatkan
kapasitas dan peluang usaha mandiri yang terintegrasi dengan program dari
pemerintah daerah,” ujar Imelda melalui rilis yang diterima beritakawanua.com,
Sabtu (30/3/2019).
Program ini,
lanjutnya, perusahaan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sulut melalui Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulut dan Kabupaten Minsel dan disponsori LSM
yang bergerak di bidang lingkungan, Manengkel Solidaritas.
“Kami juga
akan melibatkan masyarakat setempat secara aktif untuk bersama-sama menanam
bibit-bibit karang itu,” kata Imelda.
Metode
transplantasi karang blok tipe meja ini, tidak hanya akan memberi manfaat untuk
masyarakat di Desa Kapitu saja, tetapi harapannya bisa memberikan dampak
positif kepada masyarakat yang berada di area kawasan Teluk Amurang. Alasannya,
40 % dari mereka menggantungkan hidupnya di pesisir dan laut sebagai mata
pencaharian utama.
Hal senada
diungkap Kepala DLH Provinsi Sulut, Ir Marly E Gumalag MSi, yang mengatakan,
manfaat transplantasi karang ini kedepan dapat dirasakan oleh masyarakat.
Dimana, dengan terciptanya ekosistem laut yang baik, akan membuat jumlah ikan
meningkat.
Dia
mengatakan, jika dulu orientasi program konservasi hanya mengenai satu objek,
tanpa menimbang dampak kepada manusia yang bersentuhan dengan objek tersebut,
membuat di beberapa tempat sering terjadi permasalahan. Untuk itu, program
seperti ini haruslah sesering mungkin dilakukan.
“Artinya,
jika kita melakukan konservasi, selain berdampak bagi lingkungan, juga
memberikan dampak yang baik bagi masyarakat, seperti peningkatan jumlah ikan di
areal tersebut sehingga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat yang ada,”
terang Gumalag.
(4CH4)