INDIMANADO.COM,
SULUT - Sekdaprov Sulawesi Utara Edwin Silangen menghadiri Rapat Kerja Daerah
Pengelolaan Bencana Terpadu yang dibuka langsung Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo di Hotel Mercure Manado,
Rabu (19/6/2019) pagi.
Pada
kesempatan itu, Sekdaprov Silangen mengatakan bahwa Pemprov Sulut dibawah
komando Gubernur Olly Dondokambey mendukung penuh pengelolaan bencana secara
sitematis dan terpadu. Hal itu akan dilakukan secara konsisten untuk
meminimalisir dampak yang terjadi sebelum dan pasca bencana.
Diketahui,
Sulut sebagaimana daerah lainnya di Indonesia berada dalam wilayah yang
memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang
memungkinkan terjadinya bencana.
Menurut
Silangen, realitas ini tentu harus diantisipasi sedini mungkin dengan
memperkuat koordinasi, integrasi, sinkronisasi dengan pemerintah pusat dalam
rangka pengelolaan dan penanganan bencana di daerah.
"Di
Sulut akan dibentuk tim pakar yang terdiri dari ahli vulkanologi, ahli geologi,
ahli lingkungan dan lainnya serta menyiapkan prasarana dalam mengantisipasi dan
menangani bencana," kata Silangen.
Lanjut
Silangen, selain membentuk tim terpadu, Pemprov Sulut juga akan terus
mengaktifkan pelatihan tanggap bencana kepada relawan untuk mempercepat
penanganan bencana di wilayah masing-masing serta bisa menularkan ilmu atau
mengedukasi kepada masyarakat.
“Sehingga
bisa tercipta masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana," beber
Silangen.
Sebelumnya,
dalam Rakerda bertema kita jaga alam dan alam jaga kita ini, Kepala BNPB Letjen
TNI Doni Monardo optimis tim terpadu tersebut dapat mengoptimalkan penanganan
bencana di Sulut.
"Tim
yang terdiri dari pakar vulkanologi, geologi dan pakar lainnya ini nantinya
mampu memberikan masukan tentang potensi kebencanaan di Sulut," kata
Monardo.
Lanjut
Kepala BNPB, upaya antisipasi bencana ini akan berjalan secara terarah dan
terukur lantaran didukung dengan data-data akurat.
"Peristiwa
bencana alam telah terjadi sejak ribuan tahun yang lalu di dunia. BNPB
memperoleh data khusus bencana dari Belanda. Sehingga semakin banyaknya data
maka kita bisa mengantisipasi baik ancaman geologi dan vulkanologi," beber
Monardo.
Lebih jauh,
Kepala BNPB mengajak seluruh masyarakat Sulut untuk menjaga dan melestarikan
alam sehingga akan mengurangi risiko terjadinya bencana alam.
"Marilah
kita semua selalu menjaga kebersihan lingkungan. Jangan gunakan plastik sekali
pakai. Apalagi pariwisata Sulut berkembang pesat dan itu harus didukung dengan
lingkungan yang bersih," imbuh Monardo.
Rapat Kerja
Daerah Pengelolaan Bencana Terpadu yang dilaksanakan BPBD Sulut ini turut
dihadiri jajaran Forkopimda, narasumber dari BMKG, Bappenas, Badan Geologi
Kementerian ESDM RI, Kemendagri dan peserta dari BPBD Kabupaten dan Kota
se-Sulut.
(*)