Gubernur Olly dan Wagub Steven Terus Berupaya Bangkitkan Pariwisata Gubernur Olly dan Wagub Steven Terus Berupaya Bangkitkan Pariwisata - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Gubernur Olly dan Wagub Steven Terus Berupaya Bangkitkan Pariwisata

30 July 2020 | 22:31 WIB Last Updated 2020-07-30T14:31:13Z

INDIMANADO.COM - Seluruh sektor menukik akibat pandemi Covid-19. Tak terkecuali pariwisata. Sektor yang menjadi primadona di salah satu sektor unggulan Pemprov ini pun terimbas tak berdaya.

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw tidak patah semangat, melainkan bangkit berupaya dengan segala daya bahkan telah menyiapkan rebound pariwisata. Strategi pengaktifan kembali pariwisata Sulut diyakini bisa membangkitkan ekonomi Bumi Nyiur Melambai.

“Pariwisata di Sulut harus cepat melakukan recovery karena pariwisata adalah prime mover roda perekonomian masyarakat Sulut,” tutur Gubernur Olly.
Pandemi Covid-19 tak diketahui kapan berakhir. Salah satu cara terbaik adalah harus berjalan bersama, bersahabat dengan virus yang tidak kelihatan itu.

“Kita harus belajar hidup berdampingan dengan Covid-19, itulah sebabnya kita sekarang memasuki era dan kebiasaan baru di semua lini, termasuk sektor pariwisata di Sulawesi Utara,” ujarnya.

Karenanya, Gubernur Olly memberi motivasi dan menyemangati stakeholders pariwisata di daerah ini untuk bangkit menghadapi era baru. Bersama pelaku pariwisata menata kembali destinasi, hotel dan resort, tentu dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Kepala Dinas Pariwisata Sulut Henry Kaitjily mengatakan sesuai arahan Gubernur telah disiapkan strategi membangkitkan pariwisata Sulut. Di antaranya, menyiapkan aplikasi PASIAR JO. Aplikasi ini terkait dengan destinasi pariwisata Sulut. Selain itu melakukan bersih-bersih objek wisata.

Bahkan sudah sangat siap menghadapi semuanya dengan perubahan gaya hidup dan kebiasaan baru yang harus diterapkan, khususnya di sektor pariwisata.

Atas arahan Gubernur, Dinas Pariwisata telah menyusun panduan Pariwisata untuk dapat diterapkan kepada para pelaku pariwisata. Jika para stakeholders telah siap, maka pasti akan dilakukan pembukaan dan reaktivasi secara bertahap.

Sektor pariwisata harus dikembangkan karena menjadi pendongkrak perekonomian.

15 kabupaten/kota di Sulut jangan santai tapi sudah harus berani dan siap membuka objek pariwisata yang ada di daerah masing-masing.

Optimis itulah kata kunci yang selalu didengungkan oleh Gubernur di setiap kesempatan.
"Begitu juga dengan pariwisata harus optimis, bersinergi dan koordinasi karena itu juga penguatan untuk menjadikan pariwisata maju bersama kab/kota," kata Olly.

Hasil koordinasi yang didapat, destinasi yang sudah siap dibuka adalah Kota Tomohon dan Minahasa Utara sedangkan Kota manado akan segera dibuka.

Untuk membuka tempat wisata yang ada tentu harus mematuhi protokol kesehatan Covid-19 dan sesuai dengan Pergub. Nomor 44 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19.

Fokus dalam waktu dekat ini adalah menggairahkan pariwisata lokal. Maksudnya, memanfaatkan wisatawan lokal. Selanjutnya, sudah berancang-ancang kembali menggaet turis mancanegara.

Diingat-ingatkan pariwisata akan berkembang jika protokol kesehatan produktif dan aman Covid-19 diterapkan dengan baik. Makanya protap itu harus dijalankan secara baik dan benar, ketat dan tidak lalai.

Diketahui, pandemi Covid-19 mengakibatkan ribuan pekerja khususnya sektor pariwisata di Sulut dirumahkan.
Data yang diterima dari Dinas Pariwisata Sulut, sebanyak 7.169 pekerja harian terdampak Virus Corona, 645 orang di antaranya terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Pekerja harian yang dirumahkan itu pengertiannya kontrak kerja tetap berjalan namun pembayaran gaji dihentikan dulu.
Kebijakan dari perusahan ada pembayaran penuh dan ada pembayaran setengah gaji itu semua tergantung kebijakan dari setiap perusahaan.

Untuk sektor pariwisata semuanya mengalami penurunan pendapatan mulai dari destinasi, perhotelan, jasa pemandu wisata, travel, semua terdampak. Sedangkan untuk restoran hanya skala awal saja, saat ini sudah mulai beralih lewat online.

Ketika Pandemi datang, sejak berlakunya tanggap darurat pariwisata menjadi goyah, melemah dan seakan tak berdaya.


"Hal ini dikarenakan destinasi semuanya ditutup, kegiatan events dibatalkan dan ditunda. Yang mencoba bertahan hotel dan beberapa destinasi. Destinasi tetap dibuka namun dalam skala kecil" kata kadisparda.

Kini pariwisata bangkit perlahan tapi melangkah pasti, membuka secara bertahap sambil mematangkan persiapan demi pemulihan ekonomi maju dan kesehatan tetap terjaga.

Gubernur dan wakil gubernur mensuport sepenuhnya bahkan mengarahkan untuk berinovasi dan berkreasi seperti kegiatan yang dilakukan secara virtual. Membantu para pekerja yang terdampak dengan memperkuat peraturan kebijakan berupa himbaun dan panduan sebagai acuan untuk menjalankannya.
Baik pemerintah daerah, pelaku usaha, pekerja maupun kepada pengunjung dan masyarakat tentunya.

Himbauan Gubernur kepada seluruh asosiasi yang berada di pariwisata yaitu HPI, ASITA, ASHIRI, PHRI, ASPI, NSWA dan GENPI serta asosiasi lainnya dan GIPI untuk berinovasi, agar segera terealisasi. Hal itu semata untuk menggairahkan, membangkitkan dan memajukan pariwisata.

Upaya dan solusi yang dilakukan oleh pemprov dalam hal ini gubernur dan wakil gubernur di masa pandemi ini, khusus sektor pariwisata dalam memberikan perhatian bagi yang terdampak, yaitu antara lain, tenaga kerja yang dirumahkan mendapat insentif berupa bantuan bahan pangan, juga ada bantuan sembako, baik dari Pemprov maupun juga dari pusat atau kementerian dan pengusaha.

Pemprov juga telah melakukan bersih-bersih di objek wisata, membuat panduan pariwisata, rencana menggaet turis mancanegara serta ada kegiatan gowes new normal. Terlebih mampu mengatur dan meringankan ribuan pekerja sektor pariwisata yang dirumahkan dan yang terdampak juga telah ada aplikasi "pasiar jo" yang sangat memudahkan bagi wisatawan untuk datang dan mau balik lagi di provinsi sulawesi utara.

Dengan demikian kata Olly Pariwisata bangkit, Pertumbuhan ekonomi meningkat, Rakyat sejahtera.
"Gali terus potensi yang ada, bersyukur Tuhan memberi objek wisata yang banyak dan beragam bahkan tak tertandingi. Sebut saja ada wisata laut, pantai, gunung, alam, taman, danau, pulau, hutan, budaya, buatan dan religi semuanya ada," pungkasnya.

Di New Normal ini Dinas Pariwisata mempromosikan dan menawarkan North Sulawesi Utara clean, clear, hygiene, peaceful and secure #diIndonesiaaja #diSulawesiUtaraaja.

Sesuai data kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2016 sekitar 50.888 tahun 2019 naik menjadi 153.656. Sangat berbangga tentu atas kerja keras pemprov peningkatan signifikan termasuk wisatawan nusantara tahun 2019 ada 2.200.000 orang. Hasil peningkatan ini di periode gubernur Olly dan wagub Steven. Dan juga karena kita mempunyai masyarakat yang rukun, ramah dan welcome sehingga menjadikan sulut sebagai Kota MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) tempat persinggahan dunia.

Rencana tahun ini 2020 event yang masuk Calendar of Events Nasional, tetap dilaksanakan:
-Festival Bunaken (September 2020)
-Festival Pesona Selat Lembeh (Oktober 2020)
-Manado Fiesta (Dilaksanakan Secara Virtual – Juli 2020)

Selain itu, ada event unggulan daerah, yakni Festival Desember (Desember 2020 dan Nyong dan Noni Sulawesi Utara (November 2020).

Akhir kata, Gubernur dan wakil Gubernur berpesan dalam setiap kegiatan agar melibatkan 5 unsur kekuatan pembangunan yaitu Pentahelix Pariwisata, bersatu membangun kebersamaan dalam pembangunan Pariwisata Sebagai Primadona di salah satu pembangunan unggulan pemprov Sulut.

(*/alfa jobel)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close