PGE Lakukan Pemindahan 11 Monyet Yaki di Tomohon PGE Lakukan Pemindahan 11 Monyet Yaki di Tomohon - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

PGE Lakukan Pemindahan 11 Monyet Yaki di Tomohon

4 December 2020 | 22:00 WIB Last Updated 2020-12-04T18:03:40Z

 

PGE Lakukan Pemindahan 11 Monyet Yaki di Tomohon (Foto : Istimewa)

INDIMANADO.COM - Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Pertamina Geothermal Energy (PGE) tidak sebatas pada bantuan kepedulian sosial kepada masyarakat, lebih dari itu sebagai wujud pelestarian alam, Pertamina memiliki program konservasi keanekaragaman hayati (Kehati). 


Hal inilah yang menjadi dasar pelaksanaan kerjasama PGE Area Lahendong bersama Yayasan Masarang untuk kegiatan pelestarian satwa Yaki di Kota Tomohon khususnya.


Pada hari ini telah dilakukan translokasi satwa Monyet Yaki (Macaca nigra) sejumlah 11 ekor Yaki dari Tasikoki Wildlife Rescue Centre yang berada di Minahasa Utara ke lokasi Pusat Rehabilitasi Monyet Yaki di (PRMY) Gunung Masarang yang berada di Kelurahan Rurukan, Kota Tomohon.


PRMY Gunung Masarang sendiri merupakan hasil kerjasama antara PGE dengan Yayasan Masarang dimana kegiatan ini berupa pembangunan kandang rehabilitasi Yaki di daerah Kota Tomohon. Di tempat inilah nantinya akan dilakukan rehabilitasi Yaki selama beberapa waktu kedepan hingga satwa ini dinilai siap untuk dilakukan pelepasliaran.


"Pelestarian ini diharapkan dapat menjadi menjadi sarana edukasi konservasi dan dapat meningkatkan kepedulian para pihak terhadap konservasi satwa liar," ujar General Manager PGE Area Lahendong Chris Toffle, Jumat (4/12/2020).


Pada kesempatan ini dihadiri Willie Smits selaku Pembina Yayasan Masarang, Ketua Harian Yayasan Masarang Harry Kaunang serta Lurah Desa Rurukan Berty Ampuw. Dalam sambutannya Willie Smits mengapresiasi kerjasama PGE ini demi pelestarian satwa endemic Sulawesi Utara.


"Kerjasama ini telah berjalan baik dan harmonis sejak lama pada program-program lingkungan lainnya seperti pemanfaatan tanaman Nira/Aren hingga reboisasi. Kedepannya kerjasama ini dapat didukung pihak-pihak lain untuk menimbulkan dampak positif yang lebih luas lagi," ujar Smits. 


“Jika upaya konservasi Yaki tidak dilakukan dari sekarang, maka populasi Yaki akan semakin terancam dan mendekati ambang kepunahan” tambahnya lagi.


Seperti kita ketahui bahwa satwa monyet Yaki merupakan salah satu satwa endemic Sulawesi Utara dimana tidak akan ditemukan satwa ini di daerah lain di dunia. Yaki sendiri merupakan satwa liar yang dilindungi di Indonesia berdasarkan UU RI No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Permen LHK No. 20 tahun 2018 tentang Penetapan Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi. 


Saat ini jumlah Yaki sulawesi semakin berkurang bahkan menghadapi kepunahan. Aktivitas perburuan liar menjadi faktor terbesar berkurangnya populasi di alam.


(ss)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close