Gubernur Olly Antar Ekspor Sulut Naik 28,39 Persen Gubernur Olly Antar Ekspor Sulut Naik 28,39 Persen - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Gubernur Olly Antar Ekspor Sulut Naik 28,39 Persen

16 February 2023 | 21:54 WIB Last Updated 2023-02-25T10:21:34Z

INDIMANADO.COM - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) di bawah pimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK) kembali mencatatkan presrasi.

Nilai dan volume ekspor Sulut naik 28,39 persen (year on year) dibanding tahun 2022. Hal ini diungkapkan Badan Pusat Statistik.


Kepala BPS Sulut Asim Saputra SST MEc Dev menerangkan presentase nilai ekspor di bulan Januari turun 4,96 Persen atau pada nominal USD 77,86 Juta dibandingkan bulan Desember 2022. Namun, akumulasi presentase indeks ekspor dalam kurun waktu Januari 2022 sampai Januari 2023 naik 28,39 Persen (year on year/YoY). 

"Dibulan Desember 2022 nilai ekspor USD 81,92 Juta lebih tinggi daripada bulan Januari 2023 yaitu USD 77,86 Juta," terang Asim Saputra, Jumat (16/2/2023).


Selanjutnya, presentase ekspor untuk Pelabuhan Muat Utama di bulan Januari 2023, Pelabuhan Samudera Bitung menempati posisi pertama, sedang Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar menempati posisi terendah dari lima kualifikasi. 

Pelabuhan Samudera Bitung mengekspor sebanyak 67.949,16 Ton dengan nilai USD 53,98 Juta atau 69,31 Persen. Kedua adalah Pelabuhan Labuhan Uki Kabupaten Bolaang Mongondouw yaitu 48.150,00 Ton dengan nilai USD 2,32 Juta atau 2,98 Persen. Ketiga adalah Pelabuhan Amurang Minahasa Selatan yaitu 11.300,84 Ton dengan nilai USD 8,06 Juta atau 10,35 Persen. 


Selanjutnya di posisi keempat adalah Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara yaitu 1.467,69 Ton dengan nilai USD 4,64 Juta atau 6,02 Persen. Di posisi kelima adalah Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar yaitu hanya 0,52 Ton dengan nilai USD 5,99 Juta atau 7,69 Persen. 

Untuk Komoditas Ekspor Golongan Barang HS 2 Digit pada Januari 2023, Lemak dan Minyak Hewan/Nabati (15) masuk kategori Top Ekspor dengan nilai USD 46,07 Juta atau 59,18 Persen. Logam Mulia dan Perhiasan/Permata (71) dengan nilai USD 5,99 Juta atau 7,69 Persen. Ikan, Krustasea dan Moluska (03) dengan nilai USD 5,93 Juta atau 7,62 Persen. Total ekspor Non-Migas Januari 2023 adalah USD 77,86 Juta. 


Asim Saputra mengatakan pada bulan Januari 2023, Volume Ekspor Non-Migas Golongan Barang HS 2 Digit bulan Januari 2023 mengalami peningkatan dibandingkan bulan Desember 2022. Total ekpor non-Migas 10 golongan barang di bulan Januari adalah 130.539,29 Ton, sedangkan bulan Desember 2022 100.682,40 Ton. 

"Ekspor Non-Migas Golongan Barang HS 2 Digit bulan Januari 2023 terbanyak adalah Lemak dan Minyak Hewan/Nabati (15) berjumlah 51.538,07 Ton atau naik 17,22 Persen (M-to-M) dibandingkan Desember 2022. Posisi 10 yaitu Kayu dan Barang dari Kayu (44) yang hanya 1.476,50 Ton, naik 36,31 Persen (M-to-M) dibandingkan Desember 2022," katanya. 


Dari 10 Negara Pangsa Ekspor Non-Migas di dua Benua yaitu Asia dan Amerika di bulan Januari 2023, Benua Asia mendominasi besaran pertumbuhan ekspor dengan nilai USD 45,07 Juta atau 57,89 Persen, dibandingkan Benua Amerika hanya bernilai USD 14, 17 Juta atau 18,20 Persen. Negara Tiongkok menempati posisi pertama yaitu USD 16,95 Juta atau 21,78 Persen, dan negara Jerman di posisi terakhir dengan nilai USD 1,76 atau 2,26 Persen. Total ekspor non-Migas Sulawesi Utara di 10 negara tujuan di bulan Januari 2023 berjumlah USD 77,86 Juta. 

Sementara presentase perkembangan impor di bulan Januari 2023 mengalami peningkatan sebesar 51,31 Persen atau senilai USD 17,69 Juta, dibandingkan bulan Desember 2022 senilai USD 11,69 Juta. 


Asim Saputra mengungkapkan Bahan Bakar Mineral (27) menempati posisi pertama dari tiga Top Impor Komoditas Utama Impor Golongan Barang HS 2 Digit bulan Januari 2023 yaitu senilai USD 14,26 Juta atau 80,46 Persen. 

"Dua di antaranya yaitu Bahan Kimia Organik (29) senilai USD 1,48 Juta atau 8,35 Persen. Dan Garam, Belerang, Batu dan Semen (25) senilai USD 0,60 Juta atau 3,40 Persen," ungkapnya. 

Menurut Asim Saputra, total impor non-Migas di bulan Januari 2023 berjumlah USD 17,69 Juta. Bahan Bakar Mineral (HS 27) masuk kategori tertinggi pada Peningkatan Impor Golongan Barang HS 2 Digit Januari 2023 yaitu 5,03 Persen. Terendah adalah Mesin, Perlengkapan Elektrik serta bagiannya (HS 85) yang hanya -0, 15 Persen. 


Untuk Volume Impor Non-Migas Golongan Barang HS 2 Digit bulan Januari 2023 juga mengalami peningkatan dibandingkan bulan Desember 2022. Total ekpor non-Migas 10 golongan barang di bulan Januari adalah 51.580,26 Ton, sedangkan bulan Desember 2022 11.999,03 Ton. 

Impor Non-Migas Golongan Barang HS 2 Digit bulan Januari 2023 terbanyak adalah Bahan Bakar Mineral (27) berjumlah 42.742,18 Ton atau naik 282,35 Persen (M-to-M) dibandingkan Desember 2022. Posisi 10 yaitu Produk Keramik (69) yang hanya 241,49 Ton, naik 25.134,27 Persen (M-to-M) dibandingkan Desember 2022. 

Dari Tujuh Negara Pangsa Impor Non-Migas, Benua Asia mendominasi besaran pertumbuhan impor dengan nilai USD 12,10 Juta atau 68,43 Persen, dibandingkan benua lainnya yang hanya bernilai USD 5,59 Juta atau 31,57 Persen. Negara Malaysia menempati posisi pertama yaitu USD 11,04 Juta atau 62,43 Persen. 

Sedangkan untuk akumulasi Neraca Perdagangan Barang baik Impor maupun Ekspor bulan Januari 2023 meningkat dengan Surplus USD 67,17 Juta (Impor= USD 17,69 Juta, Ekspor= USD 77,86 Juta) dibandingkan dua tahun 2022 senilai USD 52,63 Juta. (Advetorial)
CLOSE ADS
CLOSE ADS
close