Tino Tandaju Tegaskan Penguatan Peran TPK Optimalkan Percepatan Penurunan Stunting Tino Tandaju Tegaskan Penguatan Peran TPK Optimalkan Percepatan Penurunan Stunting - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tino Tandaju Tegaskan Penguatan Peran TPK Optimalkan Percepatan Penurunan Stunting

20 June 2023 | 18:07 WIB Last Updated 2023-06-20T10:07:54Z
Kegiatan Penguatan Peran Bunda Pendamping Keluarga Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Sulut di Hotel Sintesa Peninsula Manado, Senin (19/6/2023). (Foto istimewa)
Kegiatan Penguatan Peran Bunda Pendamping Keluarga Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Sulut di Hotel Sintesa Peninsula Manado, Senin (19/6/2023). (Foto istimewa)

MANADO, Indimanado.com - Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Sulawesi Utara (Sulut), Ir Diano Tino Tandaju, MErg, menghadiri kegiatan Penguatan Peran Bunda Pendamping Keluarga Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Sulut di Hotel Sintesa Peninsula Manado, Senin (19/6/2023).

Kaper BKKBN Sulut saat sambutan mengatakan, maksud dan tujuan kegiatan tersebut yakni melakukan penguatan kepada TP PKK kabupaten/kota se-Provinsi Sulut, terkait peran Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam melaksanakan kegiatan percepatan penurunan stunting.

“Ini dihubungkan dengan peran TP PKK yang adalah mitra kerja pemerintah dan organisasi kemasyarakatan lainnya yang berfungsi sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masing-masing jenjang pemerintahan,” terangnya.

Ia menjelaskan, dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2021, diamanatkan bahwa posisi Tim Penggerak PKK memiliki peran yang sangat strategis di dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat provinsi sampai dengan tingkat desa/kelurahan.

“Dalam Tim Pendamping Keluarga terdiri dari 3 unsur, yaitu Kader PKK, Kader KB dan Bidan, yang melaksanakan pendampingan melalui serangkaian kegiatan yang meliputi penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan dan fasilitasi bantuan sosial serta surveilans/ pengawasan/pengamatan untuk mendeteksi dini faktor risiko stunting,” terangnya.

Lanjut Tandaju, tujuannya yaitu meningkatkan akses informasi dan pelayanan keluarga dan/atau keluarga berisiko stunting dengan sasaran prioritas calon pengantin/calon pasangan usia subur, ibu hamil, ibu pascapersalinan, dan balita usia 0-59 bulan.

Ia kemudian membeber jumlah TPK di Provinsi Sulut yang sudah dilatih sebanyak 7.044 orang dengan rincian:

1. Kota Manado 1.044
2. Kota Tomohon 231
3. Kota Bitung 522
4. Kota Kotamobagu 288
5. Kab. Minahasa 810
6. Kab. Minahasa Utara 519
7. Kab. Minahasa Selatan 546
8. Kab. Minahasa Tenggara 432
9. Kab. Bolmong 606
10. Kab. Bolmong Utara 321
11. Kab. Bolmong Selatan 243
12. Kab. Bolmong Timur 243
13. Kab. Kepulauan Sangihe 501
14. Kab. Kepulauan Sitaro 279
15. Kab. Kepualauan Talaud 459

Tandaju berharap, kegiatan pertemuan yang dilaksanakan saat ini dapat memberikan manfaat dengan memaksimalkan peran, tugas dan fungsi masing–masing, baik yang sifatnya intervensi spesifik maupun intervensi sensitive dalam rangka mencapai pembangunan SDM yang berkualitas, unggul, terampil dan kompetitif yang bebas stunting.

“Diharapkan pelaksanaan pendampingan dengan Tim Pendamping Keluarga di Provinsi Sulut yang terdiri dari Bidan di desa, Kader TP PKK dan Kader KB dapat memberikan dampak signifikan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu, balita dan fasilitasi bantuan sosial stunting bagi keluarga berisiko stunting,” tandasnya.

Adapun peserta dalam kegiatan saat ini, yaitu mitra kerja terkait seperti TP-PKK Provinsi Sulut, TP-PKK kabupaten/kota, Satgas Percepatan Penurunan Stunting, dan organisasi profesi dan organisasi wanita. (Dwi)
CLOSE ADS
CLOSE ADS
close