![]() |
Foto Istimewa Peresmian Kantor Yayasan BELRI Sulawesi Utara bersama Pembina, Pengawas dan Pengurus Yayasan |
MINAHASA, Indimanado.Com - Yayasan Bumi Esa Lestari (BELRI) merupakan Yayasan yang bergerak di bidang Lingkungan dan Sosial dan Masyarakat meresmikan kantor barunya di Desa Sea, Jaga VII, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, Sabtu (4/10/2025).
Acara peresmian berlangsung hangat dan penuh semangat kebersamaan. Hadir dalam kegiatan tersebut jajaran Dewan Pembina, Dewan Pengawas, Pengurus Yayasan, serta perwakilan pemerintah, Babinsa, dan para undangan.
Yayasan BELRI dikenal sebagai lembaga yang fokus pada pelestarian lingkungan, pendidikan, kegiatan sosial, serta pengembangan sumber daya alam di Sulawesi Utara.
Dalam struktur organisasinya, BELRI digawangi oleh sejumlah tokoh berpengalaman di bidang pemerintahan, akademik, dan sosial.
Dewan Pembina: Ir. Ikmawan Prakarsa Putra, Jemmy Ringkuangan, A.P., M.Si., Dr. Ir. Terry M. Frans, M.Si., Ir. Abraham F. Pendong, M.Sc., dan John R.M. Sumual, S.H., S.E.
Dewan Pengawas: Ir. Muhammad Saleh A. Ibrahim, Dwi Novianto, dan Ferdinand P.S. Tumbol, S.Th.
Pengurus Yayasan: Ketua Jefta Ratela, S.Pd., M.E., Sekretaris Natalia Tesalonika P. Mangare, dan Bendahara Cindy Pelle, S.Kep. Dengan di dalamnya terdapat beberapa bidang yakni Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Bidang Pendidikan dan Latihan (Diklat), Bidan Advokasi, Bidang Hubungan Masyarakat dan Kelembagaan.
Ketua Tenga, Sekretaris Kiri, Bendahara Kanan
Dalam sambutan Ketua Yayasan Jefta Ratela bersyukur karena pada hari ini Yayasan Bumi Esa Lestari boleh meresmikan kantor yang baru, karena itu di harapkan tempat ini dapat menjadi tempat untuk berkumpul, Berdiskusi dan merencanakan program-program yayasan, agar supaya Yayasan ini boleh bermanfaat bagi masyarakat Sulut, Ujar Jefta.
Kepada Media, Ketua Yayasan menjelaskan bahwa sejak berdiri, BELRI sudah langsung turun ke lapangan melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan untuk penanaman buah dan pohon kayu di lahan masyarakat.
“Kami tidak mau hanya berhenti di wacana. Yayasan BELRI hadir untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Ratela.
Tak berhenti di situ, Yayasan BELRI juga menyiapkan berbagai program besar ke depan mulai dari pelatihan tenaga kerja, sertifikasi BSC dan K3, hingga kerja sama internasional yang akan dibiayai oleh pihak asing.
Yang tak kalah menarik, Yayasan BELRI juga menargetkan diri menjadi Pusat Krisis Center Tanaman Mangrove di Sulawesi Utara, sebuah langkah penting dalam menjaga kelestarian ekosistem pesisir.
Yayasan BELRI sendiri akan terus berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dan kabupaten kota untuk terus memberikan kontribusinya di bidang lingkungan untuk masyarakat Sulut.
Dengan semangat kolaborasi, Yayasan Bumi Esa Lestari siap menjadi motor penggerak gerakan hijau dan sosial di Bumi Nyiur Melambai. (CM)