Parade Obor Muharram di Sulut Diramaikan Komunitas Go-Jek Manado dan Aksi Tanpa Alas Kaki Parade Obor Muharram di Sulut Diramaikan Komunitas Go-Jek Manado dan Aksi Tanpa Alas Kaki - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Parade Obor Muharram di Sulut Diramaikan Komunitas Go-Jek Manado dan Aksi Tanpa Alas Kaki

20 September 2017 | 23:01 WIB Last Updated 2020-01-27T16:07:22Z
Kakanwil Kemenag Sulut, H Abd Rasyid saat foto bersama Komunitas Go-Jek Manado

indimanado.com, SULUT - Sedikitnya 51 Peserta/Tim ramaikan parade Obor Muharram Sulut Hebat, Rabu (20/09/2017) malam.

Namun yang menarik dari Pareda ini adalah keikutsertaan Komunitas Go-Jek Manado dan Aksi tanpa alas kaki dari salah satu tim yang diketahui dari anak pengajian Quran, Sumompo Kota Manado.

Keikut sertaan kedua peserta/tim ini mendapat tanggapan masyarakat, bahkan dari Kakanwil Kemenag Sulut, H Abd Rasyid yang juga turut hadir pada pelepasan parade obor, di Lobi Kantor Gubernur Sulut.

H Abd Rasyid kepada indimanado.com mengatakan, dengan kehadiran teman-teman seperti dari Komunitas Go-Jek ini, menambah semangat memeriakan, menambah semangat keberagamaan, dan hal ini patut diapresiasi.

"Bukan karena uniknya, tidak ! tapi kita mengapresiasi mereka ini yang kerjanya di jalan, namun bisa terlibat.
Muda-mudahan dengan semangat mereka ini memberikan hidayah, buat mereka dan orang lain, masuk waktu beribadah," ungkap H Abd Rasyid.

Menurut H Abd Rasyid sikap dan karakter seperti inilah yang harus dibangun.

"Menyemangati seluruh komponen masyarakat untuk mendekatkan mereka ke agama masing-masing. Kalau orang islam ke agama islam, kalau orang kristen ke agama kristen," contohnya.

"Senangat keberagamaan kalau terpola seperti ini, luar biasa, apalagi Sulawesi Utara dengan 'Torang Semua Ciptaan Tuhan,' kata Gubernur (Olly Dondokambey) berteman dengan semua orang, saya kira semangat ini luar biasa," tandasnya.


Pak, Tanggapan Bapak dengan keikukutsertaan salah satu peserta/tim parade yang tidak menggunakan alas kaki ?

"Simbol-simbol seperti itu, mungkin (peserta parade mau) menunjukan dengan adanya fenomena di dunia internasional sekarang, (mereka) ingin menyatakan bahwa (ikut) merasakan saudara-saudara kita yang berada pada kondisi seperti itu," ungkapnya.

"Jadi berbagi rasalah, karena nilai rasa disetiap diri orang (emosional passion) itu harus terus ditumbukan, bagaimana kita bisa peduli dengan sesama, tampa melihat agama, itu sebenarnya yang harus ditumbukan," tutup H Abd Rasyid.(indi)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close