Olly Dondokambey Terima Penghargaan PARAMESTI Kemenkes Olly Dondokambey Terima Penghargaan PARAMESTI Kemenkes - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Olly Dondokambey Terima Penghargaan PARAMESTI Kemenkes

31 May 2018 | 16:54 WIB Last Updated 2018-06-01T08:55:26Z

indimanado.com, JAKARTA - Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, SE-memenangkan penghargaan Paramesti dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia, dalam acara puncak peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Kantor Kemenkes Jakarta, Kamis, (31/5).

Penghargaan tersebut diberikan atas keputusan Gubernur Olly terhadap rokok dengan menggunakan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 31 Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) diapresiasi Kemenkes.

Menkes Nila Moeloek terima kasih dan apresiasi kepada para kepala daerah yang peduli dengan KTR dan pengurusan penyakit tidak menular.

“Harapannya ke depan akan terjadi peningkatan daerah yang telah memiliki aturan KTR,” kata Nila.

Diketahui, hingga saat ini, sebanyak 19 provinsi dan 309 kabupaten-kota di Indonesia sudah melaksanakan peraturan daerah atau peraturan kepala daerah tentang KTR di berbagai wilayahnya.

Sebagai peringatan hari tanpa tembakau sedunia (Hari Tanpa Tembakau Sedunia) kali ini mengusung tema tembakau dan penyakit jantung. Tema yang meningkatkan kesadaran tentang hubungan antara penyakit dengan penyakit jantung dan penyakit atau penyakit kardiovaskular (CVD) lainnya, termasuk stroke, yang merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Selain itu, juga tindakan yang dapat dilakukan oleh kita semua, termasuk pemerintah dan masyarakat, untuk mengurangi kesehatan yang ditimbulkan oleh penggunaan tembakau.

UU 'World No Tobacco Day 2018' juga dimaksudkan untuk mengatasi epidemi tembakau dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat, khususnya dalam konteks kematian dan penderitaan orang global. Kata kunci: faktor yang bertanggung jawab untuk penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit pembuluh darah perifer.

Penyakit kardiovaskular (CVD) membunuh lebih banyak orang, dan menyebabkan kematian di seluruh dunia. Selain itu, penggunaan tembakau dan asap rokok pada sekitar 12% dari semua penyakit jantung. Penggunaan itu adalah penyebab utama dari CVD, setelah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Epidemi handic global membunuh lebih dari 7 juta orang setiap tahun, di mana hampir 900.000 orang yang bukan perokok, kematian akibat menghirup asap rokok atau perokok pasif.

Kegiatan yang diberikan dihadiri Kepala Dinas Kesehatan dr. Deybie Kalalo dan perwakilan provinsi, kabupaten dan kota penerima penghargaan

(Tim)
CLOSE ADS
CLOSE ADS
close