INDIMANADO.COM,
SULUT - Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven OE Kandouw membuka secara
resmi agenda 1st Renewal of CTI-CFF Regional Plan of Action (RPOA) Consultative
Workshop back to back with 3rd Regional Priority-Setting Workshop, Monitoring
and Evaluation Working Group (MEWG) Meeting and CT Atlas Workshop di Manado,
Selasa (30/4/2019) pagi.
Pada
kesempatan itu Wagub Kandouw menyerukan pentingnya upaya konservasi lingkungan
kelautan dan wilayah pesisir untuk mendukung agenda kerja pemerintah Indonesia
di bidang perikanan berkelanjutan.
Termasuk
adaptasi perubahan iklim, dan ketahanan pangan melalui platform kerjasama
Prakarsa Segitiga Karang untuk Terumbu Karang, Perikanan, dan Ketahanan Pangan
(Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food
Security/CTI-CFF).
"Keberadaan
CTI sangat penting karena kondisi lingkungan semakin menurun sehingga perlunya
penyelamatan terumbu karang," kata Kandouw.
Karenanya,
menurut Kandouw, Pemprov Sulut mendukung penuh kegiatan yang menandai 10 tahun
berdirinya CTI dan sekaligus akan meletakkan dasar-dasar kerja sama kawasan di
bidang kelautan dan perikanan untuk periode 10 tahun mendatang.
"Pemerintah
mensupport penuh pelaksanaan pertemuan CTI-CFF ini untuk menghasilkan kebijakan
penyelamatan terumbu karang dan keamanan pangan," ungkap Kandouw.
Sementara
itu, Direktur Eksekutif Sekretariat CTI Hendra Yusran Siry menerangkan kegiatan
yang dihadiri perwakilan dari 12 negara ini membahas pentingnya pengelolaan
sumberdaya hayati laut - terumbu karang dan konservasi pesisir dan laut.
Walaupun
tantangan yang dihadapi negara-negara anggota CTI juga tidaklah mudah, seperti
pesatnya pembangunan wilayah pesisir, menurunnya kesehatan laut dan penangkapan
ikan berlebih.
Di bagian
lain, masalah adaptasi perubahan iklim juga menjadi perhatian utama CTI-CFF. Salah
satunya melalui berbagai kegiatan diskusi dan perumusan kebijakan di tingkat
regional dan internasional yang diterjemahkan kedalam kesepakatan regional dan
nasional masing-masing negara.
Hal ini
sesuai dengan semangat tujuan rencana aksi regional CTI-CFF yaitu tercapainya
acuan adaptasi perubahan iklim bagi kawasan Segitiga Karang.
Harapannya
masyarakat yang tinggal dan hidup di wilayah pesisir dapat mengantisipasi
perubahan iklim akibat pemanasan global yang sedang terjadi – termasuk di
dalamnya alternatif sumber mata pencaharian dan mitigasi bencana yang
disebabkan oleh perubahan iklim.
Adapun
pertemuan ini turut dihadiri Ms. Nora Ibrahim, Deputy Executive Director
Program Services (Malaysia), Mr. Gregory Bennet, Technical Program Senior
Manager (Salomon Island) dan perwakilan negara lainnya.
(*/alfa
jobel)