INDIMANADO.COM,
SULUT - Komitmen Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey dalam
menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di beberapa wilayah
Sulut tak perlu diragukan lagi.
Arahan dari
Presiden Joko Widodo yang diterimanya saat mengikuti Rakornas Pengendalian
Karhutla di Istana Negara pada bulan Agustus 2019 lalu langsung diterapkannya.
Orang nomor
satu di Sulut ini langsung gerak cepat dengan menggelar rapat penanganan karhutla
bersama jajaran Forkopimda di Ruang C J Rantung Kantor Gubernur, Senin
(16/9/2019).
Dalam rapat,
nampak hadir Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang, Kapolda Sulut
Irjen (Pol) Remigius Sigid Tri Hardjanto, Sekdaprov Edwin Silangen serta para
bupati dan walikota.
Pada
kesempatan itu, Gubernur Olly menerangkan bencana Karhutla yang terjadi selang
bulan Agustus-September 2019 di Kabupaten Bolaang Mongondow (kurang lebih 653
hektar), Bolaang Mongondow Utara (kurang lebih 198 hektar), Minahasa Tenggara
(kurang lebih 106,21 hektar) dan daerah lainnya di Sulut harus segera ditangani
oleh semua pihak termasuk pemerintah kabupaten/kota.
“Hal-hal
seperti ini saya kira perlu ada dukungan penuh dari pemprov dan seluruh
kabupaten/kota karena kalau tidak ada dukungan kepada tim penanganan kebakaran
ini saya kira tidak mungkin bisa jalan penuh,” kata Olly.
Menurut
Gubernur, Karhutla ini terjadi lantaran cuaca panas akibat musim kemarau.
Tambah dia, kondisi ini diperkirakan bakal terjadi hingga bulan Oktober nanti
sehingga memerlukan kesepakatan bersama untuk menanganinya.
“Kebakaran
ini timbul karena cuaca panas sehingga gampang terbakar. Dan inilah saya kira
dalam kesempatan ini saya mengajak supaya kesepakatan kita bersama dalam rangka
penanganan karhutla di sini bisa terlaksana,” ucap Olly.
“Misalnya di
provinsi nanti kami akan bentuk tim satgas Polda dan Kodam. Juga di
kabupaten/kota juga bikin satgas dengan Polres dan Dandim. Nah supaya satgas
ini juga bisa menggunakan dana yang sudah kita canangkan satu bulan ini untuk
penanganan karhutla, jadi bersama sama kita sharing, tim yang ada di
kabupaten/kota kita sharing dari provinsi,” sambung Olly.
Sebagai
informasi, ada tiga strategi pengendalian Karhutla yakni : pencegahan,
pemadaman dan penanganan pasca kebakaran.
1.
Pencegahan
Melalui
sistem dan peringatan dini. Manajemen tata air dengan sekat kanal dan embung
air. Patroli terpadu pencegahan kebakaran hutan dan lahan kampanye serta
peningkatan kapasitas. Disamping itu penyiapan dan mobilisasi sumberdaya.
2. Pemadaman
Pemadaman
darat mandiri oleh Manggala Agni Gabungan : TNI, Polri, MA, MPA, BPBD, RPK
Perusahaan Perkebunan/Kehutanan dan Masyarakat. Pemadaman udaha melalui Water
Bombing, modifikasi cuaca.
3.
Penanganan Pasca Kebakaran
Pengumpulan
data dan informasi penegakan hukum dengan pendekatan sistem multidoors
rehabilitasi.
(*/alfa
jobel)