Solusi Alternatif Pemprov Sulut Atasi Gelombang PHK dan Usaha Gulung Tikar Solusi Alternatif Pemprov Sulut Atasi Gelombang PHK dan Usaha Gulung Tikar - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Solusi Alternatif Pemprov Sulut Atasi Gelombang PHK dan Usaha Gulung Tikar

24 July 2020 | 17:14 WIB Last Updated 2020-07-27T18:14:40Z

INDIMANADO.COM - Akibat pandemi Covid-19, ribuan tenaga kerja di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terpaksa dirumahkan bahkan ada yang di PHK. Gelombang PHK dan kebijakan merumahkan tenaga kerja tak dapat dihindari. Banyak perusahaan yang terpaksa harus mengurangi tenaga kerja mengurangi operasionalnya untuk bertahan, bahkan ada juga tidak beroperasi.

Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah Provinsi Sulut, hasil verifikasi hingga 26 Mei 2020, terdapat 681 perusahaan yang terdampak dengan jumlah tenaga kerja 8.416 pekerja.

Dari jumlah tersebut, perusahaan dan industri yang merumahkan pekerja sebanyak 609 perusahaan/industri dengan jumlah tenaga kerja 6.952 orang.

Selanjutnya, jumlah perusahaan/industri yang melakukan PHK pekerjanya sebanyak 72 perusahaan/industri dengan jumlah tenaga kerja 1.464 orang.

Jumlah pekerja informal yang terdampak Covid-19 yang mengakibatkan usahanya menurun atau berhenti sebanyak 17.008 orang.

Sektor yang terdampak yang harus merumahkan pekerjanya, yang prosentase tertinggi secara berurut adalah sektor akomodasi/restoran dengan jumlah 34,2%, hiburan/rekreasi 26,30%, perdagangan17,54% dan lainnya 9,43%, property/kontraktor 5,82%, industri 2,5% dan keuangan 0,17%.

Sedangkan, karyawan yang terkena PHK, yang paling banyak adalah sektor akomodasi/restoran 39,02%, hiburan/rekreasi 35,72%, industri 9,97% dan perdagangan 5,9%, transportasi/travel 4,57%, keuangan 3,34% lainnya 0,4% dan pertambangan 0,27%.

Menyikapi dampak pandemi Covid-19 yang tidak diketahui kapan akan berakhir, dan agar pekerja tetap survive di masa pandemi ini, ada beberapa Kebijakan yang diambil oleh Pemprov Sulut. Tak muluk-muluk, tapi langsung pada program yang langsung menyentuh.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey bersama Wakil Gubernur Steven Kandouw intens mengaktifkan serta mengeksplorasi berbagai peluang dan potensi sumber daya manusia yang ada.

Antara lain dengan menggulir program yang menyentuh terhadap kebutuhan tenaga kerja. Tujuannya, agar tenaga kerja tetap dapat memenuhi kebutuhannya selama pandemi. Sekaligus juga memiliki keahlian yang semakin terasah.

Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Ir Erny Tumundo MSi, selama pandemi berbagai program yang direalisasikan merupakan hasil koordinasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat maupun sejumlah pihak terkait.

Seperti program Bantuan Covid-19, pemerintah telah menggalang tenaga kerja dengan melibatkan dalam pembuatan wastafel portabel yang kemudian didistribusikan sebagai bantuan.

"BLK Bitung membuat wastafel yang memanfaatkan tong air plastik, membuat masker, face shield, APD, handsanitizer dan desinfektan. Semuanya merupakan bantuan Covid-19. Para pekerja yang terlibat adalah mereka yang kena PHK dan dirumahkan. Mereka mendapatkan upah dari hasil pekerjaan tersebut. Sekaligus juga ketrampilannya terasah," sambil menyebutkan setiap kelas diikuti 16 orang dengan ketrampilan yang berbeda.

Selain itu, para pekerja juga dilibatkan dalam penyediaan makanan kotak atau cooking yang kemudian dibagikan di berbagai tempat mulai panti asuhan, panti werda hingga sopir dan tukang ojek.

Data yang didapat ada 2 ribu kotak makanan didistribusikan. Dan itu dikerjakan oleh mereka yang terkena PHK dan dirumahkan.

Sementara itu, untuk tenaga kerja yang tidak menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan, yang jumlahnya mencapai 272 orang juga diberikan pelatihan maupun kegiatan yang sangat membantu. Dan dana yang sudah terealisasi Rp. 610 juta.

Pemprov Sulut juga merealisasikan program Pelatihan Bantuan Vokasi Indonesia Bekerja tahap pertama sebanyak 250 orang.

Mereka mengikuti kegiatan cooking sebanyak 2 kelas, yang hasilnya juga didonasikan untuk panti asuhan dan panti werda.

Kemudian office komputer 2 kelas, design grafis 2 kelas dan operator alat berat 1 kelas.

Gubernur Olly tak henti-hentinya mengingatkan untuk mereka yang kena PHK untuk diberikan pelatihan, sehingga secara mandiri mendapat income untuk diri sendiri .

Saat ini ada pelatihan tersebar di 7 kelas, dengan jumlah 61 orang. Nantinya, pada bulan Agustus 2020 akan dibuka tahap 2. Pelatihan ini merupakan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan, nantinya juga akan di buka kuota 250.

Selain itu, Disnaker juga memberikan kesempatan pemagangan dalam negeri. Mereka ikut magang di perusahaan yang masih beroperasi, seperti perbankan, retail dan sejumlah hotel pariwisata diving. Kegiatan ini diikuti 230 orang.

Beberapa program yang sudah dilaksanakan sudah membantu dan bermafaat bagi pekerja di masa pandemi.

Ada juga program yang bermanfaat di masa pandemi yaitu Kartu Pra Kerja. Dimana Program ini dari pemerintah untuk pekerja yang kena PHK, dan yang terdaftar ada sekitar 6.059 orang.

Mereka mendapatkan uang tunai setiap bulannya sebesar Rp. 600 ribu selama 4 bulan, dengan nominal sebesar Rp. 3,550 juta per orang.

Dengan rincian, Rp 1 juta untuk pelatihan sisanya insentif Rp. 600 ribu per bulan selama 4 bulan. Dan Rp.150 ribu untuk survey mendapatkan pekerjaan.

Sampai saat ini sudah Rp. 21,509,450 Miliar dana kartu pra kerja yang sudah beredar di Sulut.

Untuk gelombang IV, masih dengan program yang sama, dan saat ini sedang disiapkan.

Diharapkan penerapan Peraturan Gubernur yang mengacu pada Pedoman Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19 di Provinsi Sulut, yang diikuti dengan geliat aktivitas kerja, dapat menggairahkan perekonomian.

Pusat perbelanjaan pun sudah mulai dibuka kendati dengan persentase terbatas. Namun ini cukup membantu, mereka yang sebelumnya di rumahkan.

Untuk tenaga kerja yang dirumahkan, dengan dibukanya kembali aktivitas perekonomian di pusat perbelanjaan dipastikan akan mengurangi beban tenaga kerja.

IKM Terdampak Covid-19

Sementara, pelaku usaha yang bergerak di sektor Industri Kecil Menengah (IKM), juga tak luput dari dampak pandemi Covid-19. Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw menginstruksikan agar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk cepat turun tangan memberikan bantuan bagi mereka yang terdampak.

Memang cukup sulit mendata 20 ribu-an pelaku usaha yang ada.

Untuk proses ini, Disperindag memberikan perhatian khusus kepada usaha kecil, namun tetap konsisten menjalankan usahanya.

Alhasil, ada 1,500 usaha kecil yang perlu dibantu dan disupport, sehingga tetap eksis dan kembali menghasilkan pendapatan.

Menurut Kepala Disperindag Sulut, Edwin Kindangen, usaha yang tetap eksis adalah sektor pangan dan kuliner.

"Bantuan yang diberikan dalam bentuk natura seperti tepung terigu, gula, mentega, telur, minyak goreng dan lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembuatan pangan. Bantuan dilihat dari jenis usaha, upaya produksi sampai pemasaran dibantu oleh Pemprov Sulut," terangnya.

Sejauh ini sektor IKM yang paling terdampak adalah pariwisata. Yakni para pengrajin. Berikut usaha kuliner yang masuk di pasar modern.

"Ketika produksi macet karena tidak ada pasar, kita bantu produksinya. Bahkan untuk pemasaran juga dibantu dengan memanfaatkan aplikasi gojek grab," sambil menambahkan selama pandemi sudah terjadi 20 ribu transaksi yang dibantu dengan alokasi biaya sebesar Rp10 sampai 15 ribu per transaksi.

Sementara, usaha yang mengalami gulung tikar akibat kehabisan dana, Pemprov memfasilitasi untuk mendapatkan pinjaman lunak dari perbankan.

"Kita buka akses untuk ke bank supaya dapat bantuan. Karena mereka ada fasilitas seperti KUR."

Selain itu, Disperindag juga melakukan operasi pasar murah yang menyasar masyarakat yang terdampak di 80 titik yang tersebar di kabupaten/kota.

Dalam hal ini, Gubernur selalu mendorong bahkan memantau setiap program yang dilakukan oleh Perangkat Daerah termasuk pasar murah. Pasar murah sudah dijalankan sejak bulan Mei, dan masih berlanjut hingga Juli ini. Ada pun produk yang dipasarkan seperti beras, gula, minyak goreng dan lainnya dengan minimal harga distributor.

(*/alfa jobel)
CLOSE ADS
CLOSE ADS
close