Talkshow Online, Gubernur OD Ngobrol Bareng Petani Bahas Ketahanan Pangan Talkshow Online, Gubernur OD Ngobrol Bareng Petani Bahas Ketahanan Pangan - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Talkshow Online, Gubernur OD Ngobrol Bareng Petani Bahas Ketahanan Pangan

21 July 2020 | 18:57 WIB Last Updated 2020-07-22T10:57:53Z

INDIMANADO.COM - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey talkshow online bersama Plpetani Masa dari kediamannya di Desa Kolongan, Kabupaten Minahasa Utara, Selasa (21/7/2020).

Talkshow online diikuti Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulut Arbonas Hutabarat dan para petani milenial Sulut.

Pada kesempatan itu, Gubernur Olly mengatakan talkshow tersebut menjadi motivasi bagi seluruh generasi milenial dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di masa Covid-19.

“Kita tahu persis wilayah Sulut ini tanahnya sangat subur, sumber air ada, lahan dan semuanya dalam bidang pertanian dan ini salah satu dasar kesuksesan kita mau jadi petani tentunya kita harus memahami hal-hal yang seperti ini sehingga pada saat kita mau memilih jalur sebagai kekuatan ekonomi kita sebagai generasi muda untuk memilih jalur lewat pertanian,” kata Olly.

Lanjut Olly, di era sekarang ini para petani milenial mendapatkan kemudahan untuk menekuni bidang pertanian karena dari mulai masa tanam hingga distribusi hasil panen didukung dengan memadainya infrastruktur pertanian di Sulut.

“Bapak, ibu, saudara-saudara para petani milenial, ini suatu kebanggaan bagi kita karena di Sulut ini kalau kita mau berkebun, tentunya kita tidak seperti zaman dulu lagi, kita turun ke sawah kita datang ke daerah pertanian masih sebagian besar dulu harus pake roda sapi atau jalan kaki yang jauh, tapi dengan situasi dan kondisi sekarang infrastruktur di Sulut sudah baik sehingga kalau kita mau berkebun sudah menggunakan kendaraan bermotor sehingga jarak tempuh akan lebih dekat sehingga produktifitas akan lebih banyak,” ujar Olly.

Untuk itu, Olly mengajak petani milenial meningkatkan ketahanan pangan melalui 4 kontribusi penting bagi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi secara nasional diantaranya kontribusi produk, kontribusi pasar, kontribusi faktor produksi dan kontribusi devisa.

“Ini sangat menumbuhkan hal-hal yang sangat baik bagi kita, pembangunan pada sektor pertanian senantiasa diarahkan oleh pemerintah melalui berbagai program dan kebijakan guna mempertahankan peran strategis pertanian dalam perekonomian nasional serta guna mengantisipasi masa depan dalam masyarakat yang globalisasi dan semakin modern. Nah ini hal-hal yang saya kira suatu tantangan baru bagi kita dalam rangka meningkatkan nilai ekonomi bagi kita,” ungkap Olly.

Disamping itu, Olly juga menjelaskan upaya Pemprov Sulut untuk mengimplementasikan dan misi pertama dalam sapta cipta pembangunan ekonomi yakni mewujudkan kemandirian ekonomi dengan memperkuat sektor pertanian.

“Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani dengan sasaran tentunya peningkatan produksi dan produktivitas komoditi pertanian, meningkatkan kapasitas dan aksetabilitas petani terhadap teknologi dan sumber-sumber pembiayaan dengan sasaran tersedianya aksestabilitas petani terhadap pemanfaatan teknologi sumber pembiayaan ini sehingga dapat meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian dengan sasaran mengembangkan industri pertanian,” papar Olly.

Lebih lanjut, Olly menerangkan kepada kalangan petani milenial soal pertumbuhan ekonomi Sulut mencapai 4,2 persen di tengah pandemi Covid-19 karena dukungan sektor pertanian.

“Karena pasar itu terbuka konsumsi masyarakat terhadap hasil-hasil tanaman, hasil-hasil pertanian itu sangat tinggi, contohnya di Sulut pertumbuhan ekonomi di Sulut di triwulan pertama masih bisa positif sampai 4,2 persen itu 3,2 persen disumbangkan dari hasil Pertanian, artinya pertanian itu masih menjadi topangan dari pertumbuhan ekonomi daerah. Nah hal-hal inilah kalau kita terjun betul-betul saya kira nilai tambahnya akan lebih naik karena kualitas pertanian kita di Sulut sangat dibutuhkan di daerah sekitar kita banyak sekali membutuhkan hasil-hasil pertanian holtikultura kita bawang, rica, tomat itu sangat dibutuhkan di wilayah Papua, Maluku Utara dan sekitarnya dan potensinya masih ada kalau betul-betul kita tekuni dengan baik,” tutup Olly.


(*/alfa jobel)
CLOSE ADS
CLOSE ADS
close