Olly-Steven Sukses Jaga Kontinuitas Direct Call Export ke Jepang Olly-Steven Sukses Jaga Kontinuitas Direct Call Export ke Jepang - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Olly-Steven Sukses Jaga Kontinuitas Direct Call Export ke Jepang

23 February 2021 | 23:46 WIB Last Updated 2021-02-23T15:46:14Z


INDIMANADO.COM - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dibawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw menunjukkan komitmen menjadikan Sulut sebagai sebagai superhub Indonesia Bagian Timur. Hal ini bisa dilihat dari terjaga kontinuitas direct call ekspor (ekspor langsung) dari Bandara Sam Ratulangi Manado ke Narita Jepang.

Nilai direct call ekspor Sulut ke Jepang terus meningkat. Pada saat dilaunching September 2020, 12,2 ton komoditas perikanan dan pertanian Sulut diekspor ke Jepang.

Sementara, berdasarkan data dari Kanwil DJBC Sulbagtara selama Januari 2021 tercatat sebanyak 65,5 ton (65.512,50 kg) komoditas perikanan (ikan tuna dll) dan pertanian (rempah-rempah dll) Sulut yang berhasil menyumbang devisa senilai 232.706 USD atau setara dengan Rp3,23 miliar lewat 4 flight.

Flight I 06/01/2021, Tonase 31.571,00 kg, Devisa (USD) 63,494.95. Flight II 13/01/2021, Tonase 5.672,70 kg, Devisa (USD) 49,687.17. Flight III 20/01/2021, Tonase 16.351 kg, Devisa (USD) 67,907.25. Flight IV 27/01/2021, Tonase 11.917,30 kg, Devisa (USD) 51,616.65.

Diketahui, ekspor komoditas Sulut secara langsung dari Manado ke Jepang melalui maskapai Garuda Indonesia merupakan langkah nyata pemerintah untuk bersinergi dengan industri pengolahan, stakeholder, instansi vertikal serta maskapai penerbangan untuk dapat mendistribusikan komoditi perikanan serta komoditi lainnya ke negara tujuan secara langsung dengan harapan akan mengurangi biaya transportasi serta mutu yang terjaga.

Sebelumnya ekspor komoditas Sulut masih melalui pelabuhan udara di Jakarta atau Surabaya, padahal negara yang menjadi tujuan ekspor adalah Jepang yang secara geografis lebih dekat Manado dibanding dari Jakarta dan Surabaya, sehingga tidak efisien dan menyebabkan tingginya biaya logistik dan lamanya waktu pengiriman karena harus transit 24-30 jam. Hal ini yang mengakibatkan harga produk di pasar luar negeri menjadi mahal dan kualitas barang turun, padahal komoditas perikanan membutuhkan kondisi segar hingga tiba di negara tujuan.

Oleh karenanya, Gubernur Olly optimis terobosan yang dilakukannya akan memberikan pengaruh yang baik dalam pembangunan sektor kemaritiman dan perekonomian di daerah Bumi Nyiur Melambai, menjadikan Sulut Maju dan Sejahtera sebagai Pintu Gerbang Indonesia di Asia Pasifik seperti visi kepemimpinannya bersama Wagub Kandouw di periode 2021-2024.

“Semoga ini berjalan terus sehingga bermanfaat banyak bagi masyarakat Sulut dan sekitarnya, tapi lebih khususnya tentunya bermanfaat bagi NKRI, karena terbuka pintu baru untuk ekspor keluar daerah diluar dari yang sudah ada selama ini, semoga Tuhan memberkati kita semua,” kata Olly.

(*/alfa jobel)
CLOSE ADS
CLOSE ADS
close