UNDP, CITI Foundation Memimpin Pertemuan Pemuda Wirausaha Sosial di Indonesia Untuk Atasi Pandemi COVID-19 UNDP, CITI Foundation Memimpin Pertemuan Pemuda Wirausaha Sosial di Indonesia Untuk Atasi Pandemi COVID-19 - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

UNDP, CITI Foundation Memimpin Pertemuan Pemuda Wirausaha Sosial di Indonesia Untuk Atasi Pandemi COVID-19

21 May 2021 | 22:52 WIB Last Updated 2021-05-21T14:52:40Z

 

Foto Istimewa


INDIMANADO.COM, Jakarta - Lebih dari 200 delegasi Indonesia, termasuk dua menteri dan pejabat pemerintah, dari seluruh negeri berjanji untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan muda di tengah pandemi COVID-19 dalam Dialog Nasional Ketiga tentang Kewirausahaan Muda hari ini.


Bertajuk “Keberlanjutan Ekosistem Pengusaha Muda selama COVID-19”, acara tersebut melihat peluang untuk mendukung  Indonesia menuju pemulihan ekonomi hijau pasca pandemi. Dialog Nasional ini adalah bagian dari Youth Co:Lab, sebuah inisiatif regional untuk mendorong pertumbuhan wirausaha sosial di Asia-Pasifik, dipimpin oleh UNDP dan Citi Foundation.


Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan juga mendukung pertemuan tersebut. Dialog ini juga bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan kaum muda seiring dengan persiapan pemerintah menyusun Strategi Nasional Kewirausahaan Pemuda.


“Upaya mendorong terciptanya kewirausahaan pemuda sebagai salah satu solusi strategis yang efektif dan menyeluruh untuk pemuda tentunya membutuhkan kerja sama dan koordinasi antar pemangku kepentingan, termasuk partisipasi sektor swasta. Karena itu pemerintah, masyarakat, akademisi, praktisi, dan dunia usaha termasuk pemuda sendiri harus terlibat menjadi kelompok kerja dalam penyelenggaraan pelayanan kepemudaan yang nantinya akan dikoordinasikan melalui rencana aksi baik di tingkat pusat maupun daerah,” kata Suharso Monoarfa, Menteri PPN/Kepala Bappenas, dalam pidato pembukaannya, Jumat (21/5/2021).


 

“Saat ini, Kemenpora menempatkan pengembangan kewirusahaan sebagai salah satu program prioritas. Keseriusan dan kesamaan visi diperlukan dari semua pihak, pemerintah, kalangan usaha, generasi muda, dan organisasi internasional untuk menyalurkan sumberdaya untuk terciptanya ekosistem berkembangnya wirausaha muda di Indonesia,” ujar Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali.


Diskusi dibagi menjadi lima pilar, masing-masing menyoroti tantangan kritis. Ini termasuk Talent, yang melihat ketidaksetaraan dalam pengembangan bakat; Culture, yang bertujuan untuk menghubungkan nilai-nilai budaya dengan pemuda wirausaha di pedesaan; Kepadatan, yang menonjolkan ketimpangan ruang fisik dan akses internet; Capital, yang membahas tentang gap antara capital inflow dan young entrepreneur, serta implementasi Regulatory untuk peningkatan kualitas produksi oleh pengusaha muda.


Sebelum diskusi hari ini, UNDP Indonesia bersama Citi Foundation dan Islamic Development Bank telah meluncurkan laporan tentang Youth Entrepreneurship Ecosystem pada tahun 2021. Hasil penelitian yang dikembangkan oleh SMERU dan TLE ini menunjukkan tren positif di kalangan wirausaha muda. Namun, ketimpangan dalam akses ke pelatihan dan pengetahuan telah menghambat pertumbuhan ekosistem kewirausahaan pemuda


Setelah acara tersebut, peserta akan dilibatkan dalam dua hari diskusi mendalam dengan 30 pembicara dari berbagai industri seperti media, LSM dan startup diantaranya Patamar Digital, StartupIndonesia.co, Kemenkop UKM, Asumsi, YCAB, Gojek, Plan International dan lainnya. Rekomendasi untuk pengembangan dan implementasi kebijakan juga dibahas.


Perwakilan UNDP Indonesia, Norimasa Shimomura, mengatakan pemuda memegang kunci untuk transisi Indonesia menuju ekonomi hijau.


“Keberhasilan pemulihan Indonesia pasca COVID-19 bertumpu pada dua bahan utama: lanskap negara tentang ekonomi hijau dan kesiapan populasi mudanya. Karena kita diingatkan oleh pandemi untuk mengubah ekonomi kita ke jalur hijau tanpa limbah, populasi pemuda dapat mendorong perubahan sosial dengan kewirausahaan hijau, ” kata Mr. Norimasa Shimomura, Kepala Perwakilan UNDP Indonesia.


 

(***/ss)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close