OJK Terbitkan Peraturan Penerapan Klasifikasi Saham Dengan Hak Suara Multipel Oleh Emiten  OJK Terbitkan Peraturan Penerapan Klasifikasi Saham Dengan Hak Suara Multipel Oleh Emiten - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

 OJK Terbitkan Peraturan Penerapan Klasifikasi Saham Dengan Hak Suara Multipel Oleh Emiten

7 December 2021 | 23:24 WIB Last Updated 2021-12-07T21:25:41Z

 OJK Terbitkan Peraturan Penerapan Klasifikasi Saham Dengan Hak Suara Multipel Oleh Emiten (Foto Istimewa)





INDIMANADO.COM, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 22/POJK.04/2021 tentang Penerapan Klasifikasi Saham Dengan Hak Suara Multipel oleh Emiten dengan Inovasi dan Tingkat Pertumbuhan Tinggi yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Berupa Saham.


Penerbitan POJK ini merupakan upaya mendorong pendalaman pasar keuangan, khususnya sektor pasar modal, dengan cara mengakomodasi perusahaan yang menciptakan inovasi baru dengan tingkat produktivitas dan pertumbuhan yang tinggi (new economy) untuk melakukan Penawaran Umum Efek bersifat ekuitas berupa saham dan mencatatkan Efeknya (listing) di Bursa Efek Indonesia. 


Deputi Komisoner Hubungan Masyarakat dan Logistik Anto Prabowo dalam keterangan resminya mengatakan bahwa POJK ini mengatur mengenai penerapan saham dengan hak suara multipel, yaitu satu saham memberikan lebih dari satu hak suara kepada pemegang saham yang memenuhi persyaratan tertentu.


"Tujuan pengaturan penerapan klasifikasi Saham Dengan Hak Suara Multipel (multiple voting shares) dalam POJK ini adalah untuk melindungi visi dan misi perusahaan sesuai dengan tujuan para pendiri (founders) dalam mengembangkan kegiatan usaha yang dijalankan perusahaan," kata Anton, Selasa (7/12/2021).


Penerapan Saham Dengan Hak Suara Multipel dilakukan dengan tetap memperhatikan pengaturan tentang perlindungan bagi pemegang saham publik, antara lain jangka waktu penerapan Saham Dengan Hak Suara Multipel paling lama 10 tahun dan dapat diperpanjang satu kali dengan jangka waktu paling lama 10 tahun dengan persetujuan Pemegang Saham Independen dalam RUPS,


"Setiap pemegang Saham Dengan Hak Suara Multipel dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh Saham Dengan Hak Suara Multipel yang dimilikinya selama dua tahun setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif," ujar Anton


Saham Dengan Hak Suara Multipel memiliki hak suara yang setara dengan saham biasa pada mata acara tertentu dalam RUPS


"Dan dalam setiap penyelenggaraan RUPS, jumlah saham biasa yang hadir dalam RUPS paling rendah mewakili 1/20 (satu per dua puluh) dari jumlah seluruh hak suara dari saham biasa yang dimiliki pemegang saham selain pemegang Saham Dengan Hak Suara Multipel," pungkasnya.


(***/Subhan)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close