Selang Seminggu Operasi Samrat 2023, Pelanggaran Meningkat 39 Persen Selang Seminggu Operasi Samrat 2023, Pelanggaran Meningkat 39 Persen - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Selang Seminggu Operasi Samrat 2023, Pelanggaran Meningkat 39 Persen

15 February 2023 | 12:58 WIB Last Updated 2023-02-15T04:58:46Z
Pelanggaran lalu lintas selang minggu pertama pelaksanaan Operasi Keselamatan Samrat 2023 di Sulawesi Utara, didominasi oleh pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm standar. (Foto istimewa)
Pelanggaran lalu lintas selang minggu pertama pelaksanaan Operasi Keselamatan Samrat 2023 di Sulawesi Utara, didominasi oleh pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm standar. (Foto istimewa)

MANADO - Pelanggaran lalu lintas selang minggu pertama pelaksanaan Operasi Keselamatan Samrat 2023 di Sulawesi Utara, didominasi oleh pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm standar.

Hal tersebut dikatakan Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast, saat ditemui di Mapolda Sulut, Selasa (14/2/2023).

"Pelanggaran tidak menggunakan helm masih mendominasi selama minggu pertama Operasi Keselamatan 2023, yang dimulai sejak 7 Februari 2023. Diikuti pelanggaran kendaraan memakai knalpot bising dan kendaraan tanpa Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB)," ujarnya.

Berdasarkan data dari Ditlantas Polda Sulut, dalam seminggu pelaksanaan Operasi tersebut, jumlah pelanggaran pun mengalami peningkatan sebanyak 39 persen dari tahun sebelumnya.

"Jumlah pelanggaran selama 1 minggu pelaksanaan Operasi Keselamatan pada tahun 2022 sebanyak 4.021, naik 39 persen menjadi 5.590 di tahun 2023," lanjut Kombes Pol Jules Abraham Abast.

Dari total jumlah pelanggaran tersebut, yang dikenai tilang naik sebanyak 565 persen, sedangkan yang dikenai teguran naik sebesar 15 persen.

"Di tahun 2022, jumlah pelanggaran yang dikenai tilang sebanyak 178, naik menjadi 1.183 di tahun 2023. Dan yang dikenai teguran pada tahun 2022 sebesar 3.843, naik menjadi 4.407 di tahun 2023," urainya.

Sementara itu untuk peristiwa kecelakaan lalu lintas (lakalantas), terjadi peningkatan dari 21 kejadian di tahun 2022 menjadi 26 kejadian di tahun 2023.

"Lakalantas naik 24 persen, dengan korban meninggal dunia sebanyak 4 orang yang sebelumnya 2 orang di tahun 2022, luka berat 3 orang yang sebelumnya 6 orang di tahun 2022 dan luka ringan 25 orang, yang sebelumnya 21 orang di tahun 2022," ucap Kombes Pol Jules Abraham Abast.

Sedangkan lokasi peristiwa kecelakaan lalu lintas terjadi di beberapa kota dan kabupaten di wilayah Sulawesi Utara.

"Kecelakaan lalu lintas terjadi di beberapa kota dan kabupaten, yaitu Manado 12 kejadian, Minut 3 kejadian, Tomohon 2 kejadian, Minahasa 1 kejadian, Minsel 3 kejadian, Bolmong 2 kejadian, serta Bolmut, Bolsel dan Boltim masing-masing 1 kejadian," lanjutnya.

Selain menegakkan disiplin berlalulintas di lapangan, petugas juga melakukan imbauan dan pendidikan masyarakat di bidang lalu lintas.

"Imbauan dan pendidikan berlalulintas antara lain, pemasangan spanduk dan stiker, safety riding dan driving, forum LLAJ, kampanye keselamatan, sekolah mengemudi dan global road safety partnership action," katanya.

Kombes Pol Jules Abraham Abast juga mengingatkan semua warga khususnya pengguna jalan agar mengutamakan keselamatan dalam berlalulintas. "Keselamatan adalah yang pertama dan utama," pungkasnya. (Dwi)
CLOSE ADS
CLOSE ADS
close