Pemprov Sulut Ajak Masyarakat Lebih Peduli Lingkungan Pemprov Sulut Ajak Masyarakat Lebih Peduli Lingkungan - Media Independen
×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pemprov Sulut Ajak Masyarakat Lebih Peduli Lingkungan

23 March 2018 | 21:04 WIB Last Updated 2020-01-27T16:06:14Z

indimanado.com, SULUT - Kebutuhan masyarakat Sulawesi Utara akan air semakin meningkat, seiring dengan perkembangan dan kemajuan pembangunan di segala bidang.

Karena itu pada moment kegiatan Sapu Kuala Malalayang dalam rangka Peringatan Hari Air Dunia XXVI, Gubernur Olly Dondokambey SE melalui Kepala Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setdaprov Sulut, Frangky Manumpil menyampaikan bahwa kebutuhan air tersebut akan dapat diatasi dengan melakukan konservasi sumber daya air.

"Oleh sebab itu, kita harus melakukan berbagai langkah konservasi sumber daya air yakni dengan terus berupaya melindungi dan memelihara keberadaan, kondisi dan lingkungan air tanah serta menjaga kebersihan lingkungan," kata Manumpil saat berada di Balai Pengembangan PAUD dan Pendidikan Masyarakat Manado, Jumat (23/3/2018).


Disamping itu, konservasi sumber daya air mampu mempertahankan ketersediaan air dalam kualitas dan kuantitas yang memadai bagi kebutuhan makhluk hidup.

"Ketersediaan air pemanfaatannya untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik sekarang maupun pada generasi yang akan datang," tandasnya.

Lebih jauh, Ia berharap pelaksanaan kegiatan bersih- bersih sungai nantinya dapat membuat masyarakat Sulut lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup.

"Tujuan kegiatan ini sangat konstruktif dan bermanfaat sebagai pembudayaan kecintaan serta kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup menjadi representasi nyata dari semangat hidup berdamai dengan lingkungan bahwa "Torang Samua Ciptaan Tuhan"," imbuhnya.


Di tempat yang sama, Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi I Djidon R Wantania membacakan sambutan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljojo. Djidon mengatakan peringatan Hari Air Dunia kali ini bertema "Nature For Water" atau "Lestarikan Alam Untuk Air".

Lanjut Djidon, Hari Air Dunia yang diperingati setiap 22 Maret sejak 26 tahun yang lalu itu dilaksanakan untuk mengingatkan dan menyadarkan semua pihak akan pentingnya air bagi kelangsungan hidup umat manusia di muka bumi ini.

"Agar kita lebih peduli dalam melestarikan alam untuk ketersediaan air di muka bumi ini," tandasnya.

Ia mengatakan banyak tantangan yang dihadapi dalam permasalahan air.

"Saat ini kelangkaan air bersih sudah berdampak pada 1,9 miliar orang di seluruh dunia. Dimana pertumbuhan populasi penduduk sangat cepat dan kebutuhan akan air akan bertambah sepertiganya pada 2050 mendatang," imbuhnya.

Kegiatan Sapu Kuala Malalayang ini juga turut dihadiri Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut, Ronald Sorongan serta komunitas masyarakat peduli sungai.

(alfa jobel)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close