INDIMANADO.COM - Pemprov Sulawesi Utara (Sulut) terus melakukan terobosan dan mencari solusi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19, salah satunya lewat peluang ekspor langsung atau direct call export komoditi pertanian dan perikanan Sulut ke luar negeri. Hal ini diungkapkan langsung Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Peluang Ekspor Produk Perikanan dari Kawasan Timur Indonesia Ke Jepang melalui Zoom Meeting di Kantor Gubernur, Kamis (25/3/2021).
“Dengan adanya pertumbuhan ekonomi berarti ada
pengurangan kemiskinan, terciptanya lapangan pekerjaan selain investasi cara
yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah ekspor,” kata Kandouw dalam
FGD yang diselenggarakan Bank Indonesia Perwakilan Sulut ini
Menurutnya, sektor yang paling resilien atau paling tidak
terganggu dalam suasana Covid-19 saat ini adalah pertanian dan perikanan.
“Atas dasar itu, bagaimana kita mengendorse atau
memberikan daya ungkit atau nilai tambah pada produk-produk pertanian dan
perikanan agar memiliki nilai tambah yang sangat signifikan yang nantinya akan
di ekspor,” ujarnya.
“Pemprov Sulut sudah mulai tahun ini mendapatkan ijin
ekspor langsung ke Jepang setelah semua stakeholder sepakat, dan juga belum
lama ini sudah melaksanakan ekspor langsung ke singapura dan untuk bulan depan
bisa direct call ke Cina,” lanjutnya.
Kandouw juga menerangkan bahwa potensi perikanan Provinsi
Sulut, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Gorontalo lebih dari setengah produk
nasional namun jumlah yang diekspor ke luar negeri masih harus jauh lebih
ditingkatkan.
Karenanya, Kandouw pun menyampaikan kendala-kendalanya,
diantaranya masih belum tersosialisasi dengan baik tentang fasilitas direct
call ini kepada para pelaku usaha juga belum memiliki ekspor mindset.
“Semoga teman-teman dari BI juga dapat membimbing
pelaku-pelaku usaha ini,” harapnya.
Lebih jauh, Wagub Kandouw atas nama Gubernur Olly
Dondokambey memberikan apresiasi kepada BI yang telah menginisiasi acara ini.
“Apresiasi kepada BI, dan semoga ini menjadi sarana untuk
mengupdate, memperluas pengetahuan dan upaya kita untuk meningkatkan direct
call ini, karena ini benar-benar memiliki dampak yang luar biasa. Kita harus
bertekad, berikhtiar apa yang kita capai hari ini harus lebih bagus dari
kemarin-kemarin, dan besok harus lebih bagus dari hari ini,” tutupnya.
Adapun FGD turut dihadiri para pejabat di lingkup Pemprov
Sulut dan Bank Indonesia Perwakilan Sulut.
(*/alfa jobel)