Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto Beri Kuliah Umum tentang Kompetisi Hegemoni dan Pancasila di Unsrat Manado Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto Beri Kuliah Umum tentang Kompetisi Hegemoni dan Pancasila di Unsrat Manado - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto Beri Kuliah Umum tentang Kompetisi Hegemoni dan Pancasila di Unsrat Manado

6 June 2023 | 22:16 WIB Last Updated 2023-06-10T08:20:23Z
Kuliah umum di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado pada Selasa (6/6/2023).

MANADO, Indimanado.com - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI, Andi Widjajanto SSos MSc PhD, memberikan kuliah umum di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado pada Selasa (6/6/2023).

Dalam sambutan Rektor Unsrat, Prof Dr Ir Oktovian Berty Alexander Sompie MEng IPU, ungkapkan rasa terima kasih yang mendalam atas kunjungan Gubernur Lemhanas.

Kunjungan Andi Widjajanto ke Unsrat, yang sekaligus memberikan kuliah umum dengan topik "Kompetisi Hegemoni, Pancasila dan Indonesia", dianggap sebagai suatu kehormatan bagi civitas Unsrat di Manado.

Rektor Prof Berty Sompie juga menekankan bahwa kuliah umum ini merupakan kontribusi konkret yang sangat berharga dari Gubernur Lemhanas kepada Unsrat.

"Ini merupakan kontribusi konkret dalam memperkaya wawasan kebangsaan kita, seperti Filosofi Dr Sam Ratulangi, 'Si Tou Timou Tumou Tou', juga menjadi salah satu kontribusi penting terhadap wawasan kebangsaan," ujarnya.

Dalam kuliah umumnya, Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto, dengan topik "Kompetisi Hegemoni, Pancasila dan Indonesia", menyoroti lanskap geopolitik Indonesia yang dihadapkan pada kekuatan bertahan Amerika Serikat di utara dan ekspansi Cina di selatan. Menurutnya, Indonesia harus memiliki kemampuan sendiri dan tidak memihak ke utara maupun ke selatan.

“Menghadapi berbagai tantangan global Indonesia mengembangkan Geopolitik berbasis Pancasila. Indonesia bukan negara agama, bukan negara ateis dan juga bukan negara sekuler,” tuturnya.

Gubernur Lemhanas juga menyatakan bahwa masa depan Indonesia sebagai negara maju dan besar ditentukan oleh bagaimana membangun kualitas demokrasi yang menjamin hak asasi manusia dan toleransi beragama.

"Dengan kata lain harus memperkokoh serta mengimplementasi Pancasila sebagai Dasar Negara,” katanya. (**/ajl)
CLOSE ADS
CLOSE ADS
close