Kendalikan Inflasi Daerah, Wagub Kandouw: Gerakan Pangan Murah dan Operasi Pasar Efektif Kendalikan Inflasi Daerah, Wagub Kandouw: Gerakan Pangan Murah dan Operasi Pasar Efektif - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kendalikan Inflasi Daerah, Wagub Kandouw: Gerakan Pangan Murah dan Operasi Pasar Efektif

1 February 2024 | 01:50 WIB Last Updated 2024-02-01T17:51:09Z
Foto bersama dalam kegiatan Capacity Building dan Rakor TPID Sulut. (Foto istimewa)

MANADO, Indomanadp.com - Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw membuka Capacity Building dan Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sulut di Ruang Rapat KPw Bank Indonesia Provinsi Sulut, Rabu (31/1/2024).

Kesempatan itu, Wagub Kandouw menyampaikan beberapa hal penting dalam hal pengendalian inflasi daerah.

Ia memberikan semangat kepada peserta yang masuk dalam TPID provinsi maupun kabupaten/kota se-Sulut.

“Walaupun sempat hujan, tapi semangat berperang lawan inflasi saya rasa harus tetap hot, semangat. Sebab, kita tahu persis bagaimana bahayanya inflasi,” tuturnya.

Pada 2023 lalu, katanya, laju inflasi bisa terkendali. Bahkan, jauh lebih rendah dari inflasi nasional.

“Itu semua tak lepas dari kerja sama kita. Koordinasi kita baik dari Bank Indonesia, pemeritnah daerah dan juga TPID provinsi dan kabupaten. Jadi, saya mewakili Pak Gubernur ucapkan terima kasih atas kerja sama luar biasa ini,” katanya.

Mantan Ketua DPRD Sulut ini menambahkan dalam menekan inflasi perlu dilakukan dengan empat pilar. Yaitu menjaga ketersediaan pasokan bahan pokok, termasuk harga, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif.

Meski begitu, lanjutnya, tahun 2024 masih ada tantangan.

“Pasti pelaku atau saya katakan bandit pangan sudah belajar dengan penetrasi kita tahun lalu,” ujarnya.

Oleh karenanya, Wagub Kandouw meminta untuk tidak jumawa dengan capaian yang diraih tahun 2023.

“Menurut hemat saya perlu sustainable dilanjutkan. Seperti Gerakan Pangan Murah dan Operasi Pasar. Ini ternyata mampu melawan. Walaupun bandit pangan ngamuk,” tegasnya.

Terkait untuk insentif fiskal, Wagub Kandouw kembali mengingatkan mendorong kepada DPRD agar disisihkan untuk pengendalian inflasi.

“Sosilaisiasi lintas nomenklatur jangan hanya Dinas Sosial, Dinas Pangan dan Dinas Perdagangan. Semua harus diarahkan ke sini. Contoh Dinas Infokom terus menyuarakan bahayanya inflasi, tentang bahaya tengkulak beroperasi,” jelasnya, seraya meminta masyarakat agar tidak panik dengan memborong bahan pokok di Sulut karena stoknya mencukupi.

Selain itu, Wagub Kandouw juga mengharapkan pengendalian inflasi diambil dari dana desa. Di mana, tahun lalu hanya terserap 2 persen.

“Sudah direspons Ibu Kepala Perbendaharaan hanya 2 persen dana desa, malah turun. Mudah-mudahan rakor ini disosialisasikan lagi agar naik. Paling tidak 5 persen,” tukasnya. (Ndo)
CLOSE ADS
CLOSE ADS
close