SULUT, indimanado.com — Gelaran tahunan Likupang Tourism Festival (LTF) 2025 yang berlangsung pada 30–31 Mei di Pantai Pall, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, sukses menarik perhatian wisatawan domestik dan mancanegara. Acara ini menjadi salah satu event unggulan yang memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan sektor pariwisata di daerah tersebut.
Festival yang bertepatan dengan perayaan HUT ke-25 Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) serta Musyawarah Nasional (Munas) VI APKASI ini menghadirkan beragam kegiatan budaya, olahraga, dan hiburan. Di antaranya adalah pacuan roda sapi, lomba memancing sailfish, motocross, turnamen catur, hingga pertunjukan seni dan musik tradisional.
![]() |
Kegiatan LTF2025 |
Bupati Minahasa Utara, Joune Ganda, menyampaikan bahwa LTF 2025 merupakan etalase budaya dan pariwisata daerah yang sengaja dikemas untuk meningkatkan kunjungan wisatawan sekaligus menarik perhatian investor.
“Festival ini menjadi momen strategis untuk memperkenalkan potensi Likupang sebagai salah satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Indonesia. Kehadiran ratusan kepala daerah dalam Munas APKASI juga membuka peluang besar untuk investasi di sektor pariwisata,” ujar Joune Ganda saat membuka acara.
Selain mempromosikan destinasi wisata, LTF 2025 juga memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat. Lewat pameran UMKM dan bazaar, para pelaku usaha lokal mendapat ruang untuk memperkenalkan produk mereka kepada pengunjung dan wisatawan.
Salah satu pelaku UMKM, Yohana Lumingkewas, mengaku senang bisa berpartisipasi dalam festival ini. “Penjualan kami meningkat drastis. Banyak wisatawan membeli produk olahan kelapa dan kerajinan tangan khas Minahasa,” ujarnya.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif turut mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk nyata pengembangan pariwisata berkelanjutan. Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Utara, dr. Kartika Devi Tanos, MARS menegaskan bahwa pelestarian budaya lokal melalui festival seperti ini adalah langkah penting untuk menjaga jati diri daerah sekaligus menjadi daya tarik wisata.
Festival ini juga dimeriahkan oleh penampilan tarian tradisional Maengket, Cakalele, dan Masamper, serta lomba balap perahu Katinting, yang semuanya mendapat sambutan meriah dari masyarakat dan wisatawan.
LTF 2025 menjadi bukti bahwa kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri kreatif, masyarakat, dan sektor swasta dapat menciptakan momentum positif bagi pertumbuhan pariwisata. Harapannya, festival ini dapat terus dikembangkan dan menjadi ikon tahunan Sulawesi Utara yang mendunia, Ujar Tanos. (CM)