indimanado.com, SULUT - Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Sulawesi Utara, Victor Rarung menyesalkan sikap Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulut.
Pasalnya, saat menggelar FGD (Focus Group Discussion) pengawasan pemilu partisipatif yang dilaksanakan di Hotel Aryaduta Manado, Senin (17/07/2017) tidak melibatkan media online. Pada hal FGD tersebut menghadirkan pimpinan Bawaslu RI, Afifuddin.
Sikap ini, terkesan mengabaikan media online, pada hal menurutnya, media online yang selama ini sudah sangat membantu menyosialisasikan program Bawaslu sebagai penyelenggara pemilu.
“Artinya, prestasi kinerja Bawaslu Sulut bisa terangkat dan diketahui oleh Bawaslu pusat dan pemerintahan pusat juga kontribusi besar dari pemberitaan media online. Termasuk kegiatan-kegiatan FGD yang bersifat sosialisasi paling efektif diberitakan melalui media online karena berita media online bisa dibaca kapan dan dimana saja,” ujar Victor Rarung, Selasa (18/07/2017).
Kejadian ini membuat pengamat politik dan pemerintahan, Taufik Tumbelaka angkat bicara. Tumbelaka mengatakan Bawaslu sebagai salah-satu penyelenggara pemilu dan pilkada harus bijaksana mengakomodir peserta FGD termasuk dari kalangan media.
Jangan terkesan FGD untuk menghabiskan anggaran, sementara manfaat FGD sangat minim karena tidak tersosialisasi maksimal kepada masyarakat akibat tidak mengundang pimpinan media online sebagai peserta yang nantinya bermanfaat untuk pemberitaan bagian sosialisasi kepada masyarakat.
“Sesuai tema FGD kemarin, pengawasan pemilu partisipatif, artinya perlu peran semua pihak termasuk media tak terkecuali. Konteks penyebaran informasi, maka media memiliki segmen masing-masing sehingga keterlibatan media harus dibijaksanai oleh Bawaslu, jangan tebang pilih,” tandas Tumbelaka.(*/indi)
Ads
Ads
Ads
Ads
Ads
