Bea Cukai Manado Siap Mengawal Kelanjutan Direct Call Export ke Jepang Bea Cukai Manado Siap Mengawal Kelanjutan Direct Call Export ke Jepang - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Bea Cukai Manado Siap Mengawal Kelanjutan Direct Call Export ke Jepang

1 October 2020 | 15:45 WIB Last Updated 2020-10-01T07:45:27Z


INDIMANADO.COM - KPP Bea Cukai Manado berkomitmen mengawal kelanjutan ekspor langsung (direct call export) ke Jepang yang merupakan salah satu gebrakan ekspor komoditas andalan daerah yang dilakukan oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey dengan menyasar pasar Jepang.


Ekspor perdana menggunakan pesawat Garuda dari Bandara Sam Ratulangi Manado ke Bandara Narita, Jepang pertama kali dilepas oleh Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey pada Rabu 24 September 2020. Penerbangan kargo pertama itu menjadi kado di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-56 Provinsi Sulawesi Utara.


Diekspor yang kedua, Kepala KPP Bea Cukai Manado, M Anshar turun langsung meninjau proses pengiriman ekspor komoditi perikanan dan sampel komoditi pertanian menggunakan maskapai Garuda Indonesia di terminal kargo Bandara Sam Ratulangi Manado, Rabu (30/9/2020) malam.


Menurutnya, pada pekan kedua setelah launching minggu lalu, ada penambahan volume tonase ekspor dari Sulut ke Jepang. Bila pekan lalu volumenya sebanyak 5,7 ton, pada pengiriman kedua tadi malam, beratnya mencapai 6,144 ton.


"Untuk pengiriman kedua ini didominasi oleh ikan tuna loin, ikan tuna whole. Selain itu ada sampel komoditi pertanian seperti bawang merah, serai, lengkuas, dan gula aren," jelas Anshar, Kamis (1/10/2020).


Ditambahkannya bahwa selain dari Sulut, komoditi dari Ambon seberat 8,5 ton juga ikut diekspor ke Jepang. Di mana pengirimannya tetap dilakukan dari Bandara Sam Ratulangi Manado.


"Jadi bila ditotal, ada sekitar 14,7 ton yang dikirim menggunakan Garuda Indonesia ke Bandara Narita Jepang," kata dia menambahkan.


Dirinya menyambut baik kelancaran proses pengiriman. Bahkan dia terus memotivasi para eksportir, maupun nelayan agar memanfaatkan kesempatan tersebut secara optimal.


"Kami dorong mereka untuk bisa mengirimkan komoditi yang berkualitas dengan perencanaan yang baik. Makanya kami terus mengedukasi mereka agar benar-benar bisa memanfaatkannya dengan maksimal, dan jangan ragu-ragu menggunakan Garuda Indonesia untuk mengekspor komoditi terbaik daerah kita ini," terangnya.


Dia berujar masih ada selisih yang cukup banyak antara estimasi dan realisasi, seperti yang terjadi tadi malam. Di mana realisasinya selisih 1,7 ton lebih sedikit dibanding dengan estimasi sebelumnya.


"Karena itu kami berkomitmen untuk selalu mengawal ekspor ini," tegasnya.


Tak lupa ia mengingatkan kepada pelaku usaha agar tidak terlalu lama submit dokumen-dokumen ekspor yang dibutuhkan. Pasalnya, dapat mengganggu proses pengiriman barang tersebut.


"Eksportir kami imbau jauh-jauh hari untuk melengkapi dokumennya. Jangan mepet-mepet waktunya," sebutnya lagi.


Ke depan, dia berharap akan ada penambahan slot frekuensi pengiriman apabila proses ekspor ini sudah stabil.


Kadis Kelautan dan Perikanan Sulut Tineke Adam menyampaikan selaku Pemerintah Provinsi sangat senang dan Gubernur juga sangat support akan kegiatan tersebut yang menggerakkan ekonomi Sulut dan khusu juga bagi pelaku-pelaku usaha.


"Dampaknya sampai ke nelayan kecil sebagai penangkap tuna, harganya bisa naik lagi dari kemarin saat pandemi covid-19 awal harga tuna sempat turut drastis namun saat ini sudah beranjak naik," kata dia.


Olly Dondokambey yang kini menjalani cuti gubernur mengaku bangga dan menurutnya ini sangat baik dan menjanjikan untuk petani. "Kita memang tidak menyerah saat pandemi dan terus menggenjot ekspor,” singkatnya

(ss)

CLOSE ADS
CLOSE ADS
close